Keren! Ketika Sampah Sandal Di Pantai Bali Disulap Menjadi Seni
Sejumlah pemuda di Desa Pangkung Tibah, Bali memanfaatkan sampah sandal yang mereka temukan di area sekitar pantai untuk membuat sebuah karaya seni yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
BaperaNews - Sejumlah pemuda di Desa Pangkung Tibah, Kediri, Tabanan, Bali, membuat sebuah karaya seni instalasi dari bahan sampah yang mereka ambil dari pantai, hal itu dilakukan karena mereka ingin para pengunjung di Pantai Pangkung Tibah, Tabanan, sadar kebersihan lingkungan dan tidak lagi buang sampah sembarangan.
Para pemuda tersebut tergabung dalam S.O.S Beach Project dan karya seni tersebut diberi nama Traces of Civization Memories, kini instalasi tersebut dipajang di tepi pantai dan bisa dilihat seluruh pengunjung yang datang serta diposting di media sosial.
Salah satu penggagasnya, Gede Oka Astawa mengungkap arti S.O.S sebenarnya ialah untuk tanda bahaya dari kode morse internasional, “tapi S.O.S ini kamu plesetkan menjadi Sunset of Sunday” ujarnya hari Sabtu 5 Maret 2022.
Tinggi karya seni tersebut 3 meter dibentuk huruf SOS dan ditambah dengan ornament sampah yang lain, yakni dari botol kaca, kayu sampah plastik, bambu, dan lainnya yang didapat di sekitar lokasi Pantai Pangkung Tibah.
“Pengumpulan sampah sandalnya kita lakukan sudah sejak awal Januari 2022 di pantai bali, lalu dirakit butuh waktu seminggu lebih dan jumlah anggota yang terlibat juga tidak tetap, ada yang ikut ketika bisa, tidak mengikat” lanjutnya.
Baca juga: PPLN Masuk Bali Bebas Karantina Mulai Senin 7 Maret
oka juga menjelaskan alasannya membuat seni instalasi tersebut ialah karena sejumlah pemuda di desanya mulai khawatir tentang ekologi yakni banyaknya sampah yang ada di sekitar pantai bali, yakni di pesisir Pantai Pangkung Tibah.
“Pantai bagi kami adalah sebuah anugrah dan maha karya dari Tuhan yang seharusnya kita syukuri dan kita jaga senantiasa kelestariannya” ucapnya.
ia juga mengungkap, sejak awal Januari saja sudah terkumpul sampah yang begitu banyak mulai dari kayu, botol bekas, sandal karet bekas, tutup botol kaca, dan lainnya, setiap sore hari diambil bersama para pemuda desa lainnya.
Menurutnya, karya itu sangat bermakna mengenang peristiwa masa lalu yang sudah menjadi sejarah di kehidupan tiap orang, yakni makna sandal bekas adalah sebuah simbol jejak langkah di masa lalu yang berhubungan dengan kenangan perjalanan hidup manusia.
“Suka atau duka kita selalu menapaki kehidupan di dunia dengan sandal, sebagai penanda sebuah peradaban manusia untuk dikulik lebih dalam, bagaimana seseorang memilih sandal favoritnya dari warna, bentuk, dan juga harganya” tuturnya.
Ia harap setelah ini lebih banyak orang yang peduli akan sampah di pantai dan tidak buang sampah sembarangan di pantai maupun tempat lainnya.
Baca Juga: Heboh! Raffi Ahmad Undang Miyabi Ke Rumahnya, Nagita Slavina Diminta Waspada