Kemenag Magetan Usut Kasus Santriwati yang Tenteng Airsoft Gun

Kemenag Magetan akan melakukan pengusutan kasus santriwati membawa airsoft gun di Ponpes. Simak selengkapnya!

Kemenag Magetan Usut Kasus Santriwati yang Tenteng Airsoft Gun
Kemenag Magetan Usut Kasus Santriwati yang Tenteng Airsoft Gun. Gambar : Dok. Detik.com

BaperaNews - Kementerian Agama (Kemenag) Magetan buka suara terkait viralnya santriwati bawa airsoft gun di Ponpes Baitul Qur’an Al Jahra Magetan. Kemenag Magetan memastikan akan melakukan penelusuran dan pengusutan kasus tersebut.

“Saya segera menelusuri soal airsoft gun santriwati Magetan” kata Kepala Kantor Kemenag Magetan Taufiqurrohman hari Minggu (30/7).

Pihaknya menyebut akan ambil langkah usai ramai pemberitaan santriwati bawa airsoft gun dimana langkah yang diambil sesuai dengan aturan yang ada.

“Saya segera menelusuri usai berita airsoft gun santriwati Magetan tersebut ramai, kami akan ambil langkah sesuai regulasi” lanjutnya.

Ketika ditanya apa Kemenag Magetan akan berikan sanksi pada Ponpes yang bersangkutan terkait airsoft gun santriwati Magetan, Taufiq belum bisa bicara banyak, hal itu baru bisa disimpulkan setelah adanya penyelidikan.

“Nanti ya setelah kami lakukan penelusuran” pungkas Taufiq. 

Baca Juga : Sempat Hilang, Santri di Bogor Ternyata Tewas Didalam Septic Tank

Keterangan Pihak Ponpes : Rencana Ekstrakurikuler Menembak

Sebelumnya viral foto sejumlah santriwati Ponpes berpose membawa airsoft gun di tangannya. Nampak ada 6 santriwati berpose dengan baju seragam atasan warna merah, bawahan rok panjang, dan kerudung warna biru.

Selain santriwati bawa airsoft gun, mereka juga memakai baju rompi anti peluru. Latar belakang foto adalah area persawahan dengan bangunan masjid yang juga nampak di belakangnya.

Ponpes Baitul Qur’an Al Jahra Magetan membenarkan ada santriwati bawa airsoft gun di kawasan pendidikannya. Foto itu adalah peserta simulasi ekstrakurikuler baru. Ponpes berencana memberi ekstrakurikuler baru berupa airsoft gun. Namun usai viralnya foto tersebut, pihak Ponpes berencana membatalkannya.

“Sebenarnya ada rencana kegiatan airsoft gun itu jadi ekstrakurikuler tapi karena melihat kondisi dan situasi saat ini sepertinya akan kami batalkan. Juga karena saran dari pihak Polres Magetan diminta tidak lakukan ekstrakurikuler menembak ini” kata Ketua Harian Yayasan Ponpes Baitul Qur’an Al Jahra Magetan Isgianto.

“Sebenarnya kami ada tawaran pengenalan airsoft gun dari pihak ketiga PT Airsoftgun Pelajar Indonesia yang kantornya di Solo, Jejak riwayat perusahaan itu juga ada untuk pelajaran dan tingkat kepolisian” pungkas Isgianto.

Pihak Ponpes pun merasa yakin karena pihak ketiga yang melatih sebenarnya sudah profesional dan terbiasa memberi pelatihan pada berbagai pihak. Namun karena kejadian ini viral dan dikhawatirkan menimbulkan persepsi yang negatif. Pihak Ponpes akhirnya memutuskan membatalkan kegiatan ekstrakurikuler menembak.

Baca Juga : Pimpinan Ponpes di Sumbawa Cabuli 29 Santriwati, Diancam Tak Bisa Ikut Ujian