Kasus Gagal Ginjal di Singapura Melonjak, Antrean Cuci Darah Memanjang
Lonjakan kasus gagal ginjal di Singapura membuat antrean cuci darah di NKF (National Kidney Foundation) naik 100% per bulan, mencatat peningkatan 2 kali lipat dalam 5 tahun terakhir.
BaperaNews - Singapura melaporkan terjadi kasus gagal ginjal Singapura dalam jumlah besar di negaranya.
Antrean cuci darah di NKF (National Kidney Foundation) Singapura bahkan naik 100% per bulannya. Antrean cuci darah naik 2 kali lipat terjadi dibanding 5 tahun terakhir.
Namun sayangnya ternyata lebih banyak kasus lagi di lapangan yang belum terdeteksi pemerintah. Baru 9.000 orang yang diketahui sakit gagal ginjal. Padahal diperkirakan gagal ginjal terjadi pada 300.000 orang Singapura dimana mereka ialah penderita penyakit ginjal kronis.
“Per 10 diagnosis, diperkirakan ada 5-7 orang yang tidak tahu kondisi gagal ginjal mereka. Jika terus begini, tidak ada perubahan, pusat analisis tidak memiliki tempat untuk pasien baru. Di tingkat yang berjalan, kita harus punya pusat dialisis pada semua blok HDB antrean cuci darah” kata Kepala Kedokteran Ginjal di RS Tan Tock Seng, Yeo See Cheng.
Gagal ginjal disebut sebagai penyakit yang diam-diam mematikan sebab tidak disadari oleh penderitanya. Mereka baru datang ke rumah sakit ketika telah mengalami gejala parah yakni ketika muncul keluhan kaki bengkak atau gatal di perut yang tak kunjung hilang.
Baca Juga : Sampel Obat Sirup yang Dicek BPOM di Kasus Baru Gagal Ginjal Dipastikan Aman
Padahal di fase tersebut, pasien sudah berada di masa dimana ginjalnya tidak bisa diperbaiki. Yang bisa dilakukan hanya cuci darah seumur hidup atau transplantasi ginjal.
“Ini seperti silent killer. Pada tahap awal, pasien tidak merasakan gejala apapun. Mereka merasa normal dan sehat padahal fungsi ginjalnya sudah menurun. Banyak pasien tidak sadar, mereka baru tahu ketika sudah berada di fase 5, di masa gagal ginjal. Beban kesehatan dan dukungan emosional yang dibutuhkan pasien di masa ini sangat besar” lanjutnya.
Saat itulah 85% fungsi ginjal telah memburuk.
“Sayang sekali, kami selalu membayangkan bagaimana hidup terasa amat berbeda untuk mereka yang mengalami kasus gagal ginjal Singapura, mungkin akan berbeda jika mereka diidentifikasi sejak awal” pungkas Dokter Yeo See Cheng.
Penyakit gagal ginjal mewajibkan penderitanya hanya minum air 500 ml - 1 liter per hari, mengetahui daftar makanan yang harus dihindari seperti makanan tinggi fosfat, produk susu, produk kering, makanan tinggi kalium, jamu, dan garam.
Pasien gagal ginjal juga harus lakukan cuci darah dan terapi lainnya secara rutin untuk bisa bertahan hidup. Belum dijelaskan apa sebab naiknya kasus gagal ginjal Singapura ini.
Baca Juga : Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Muncul Lagi di DKI Jakarta