Ibu di China Lempar Bayi 3 Tahun dari Lantai 22 Apartemen, Sempat Lukai Mertua Pakai Pisau

BaperaNews - Dalam sebuah peristiwa yang menggemparkan, seorang ibu di Chongqing, China, melakukan aksi pembunuhan yang mengerikan dengan melemparkan anak kandungnya yang baru berusia 3 tahun dari jendela apartemen di lantai 22.

Kejadian tragis ini berawal dari pertengkaran hebat yang terjadi antara pelaku dan ibu mertuanya, yang berakhir dengan pelaku melukai mertuanya menggunakan pisau. Insiden ini, yang terjadi pada (1/04), telah memicu diskusi luas mengenai kesehatan mental dan kekerasan dalam rumah tangga.

Menurut sumber dari kepolisian setempat, pertengkaran keluarga ini eskalasi ke tingkat yang mengerikan ketika sang ibu, yang bermarga He, terekam kamera menggendong anaknya ke balkon apartemen mereka sebelum akhirnya melemparkannya.

Dalam rekaman yang sama, terlihat anak lain dari keluarga tersebut berdiri di samping mereka, yang kemudian didorong oleh He untuk menjauh dari pinggiran balkon.

"Tindakan ini tidak hanya menggambarkan aksi pembunuhan yang brutal terhadap seorang balita tetapi juga perilaku tidak normal yang ditunjukkan pelaku baru-baru ini," ungkap seorang saksi mata.

Baca Juga : Tega! Ibu Bunuh Anak Kandung di Sumsel

Kerabat dan tetangga telah melaporkan perubahan perilaku pada He, menggambarkan HE sebagai individu yang mengalami stres tinggi dan mungkin gangguan mental, yang akhirnya berujung pada tragedi yang tak termaafkan ini. 

Polisi setempat telah menahan He dan saat ini sedang melakukan investigasi lebih lanjut untuk memahami motivasi di balik perbuatan tersebut.

Sementara itu, ibu mertua pelaku, yang menjadi korban penyerangan pisau, saat ini sedang dirawat di rumah sakit terdekat. 

Menurut laporan medis, luka yang dideritanya tidak fatal. "Kami sedang berusaha untuk mendukung keluarga melalui masa sulit ini, sambil menunggu lebih banyak informasi dari penyelidikan polisi," kata seorang juru bicara rumah sakit.

Kejadian ibu lempar bayi di China ini telah menarik perhatian luas di media sosial dan di kalangan masyarakat setempat, mengangkat isu-isu penting seputar kesehatan mental dan kebutuhan untuk mendukung keluarga yang mengalami tekanan dan konflik internal.

Baca Juga : Kronologi Empat Orang Tewas Diduga Bunuh Diri di Apartemen, Ternyata Satu Keluarga