Jokowi Akan Luncurkan Merah Putih Fund Untuk Danai Unicorn RI
Erick Thohir sampaikan bila Jokowi akan meluncurkan Merah Putih Fund untuk danai Startup Unicorn RI, Desember segera Launching !
BaperaNews - Erick Thohir selaku Menteri BUMN menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meluncurkan pendanaan Merah Putih Fund pada pada pertengahan bulan Desember. Tujuan diluncurkan dana tersebut yakni guna mendanai perusahaan digital atau unicorn buatan RI.
Dalam acara Technopreneur Fesh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang diadakan pada hari Jumat (19/11/2021), Erick berkata bahwa saat ini pemerintah tengah menyiapkan Merah Putih fund, yang akan dilaunching oleh Pak Presiden. Erick berharap bahwa peluncuran tersebut dapat dilaksanakan pada pertengahan bulan Desember.
Kemudian ia pun menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil lantaran saat ini berbagai perusahaan digital karya anak bangsa telah didominasi oleh investor asing. Ia pun menambahkan jika pemerintah tidak pernah mengintervensi kegiatan digital tersebut, oleh karena itu pemerintah akan me-launching Merah Putih Fund.
Erick menjelaskan akan ada 3 syarat yang wajib dipenuhi oleh perusahaan digital agar dapat didanai oleh Merah Putih fund.
Syarat pertama yaitu penemu atau founder-nya merupakan orang Indonesia. Syarat selanjutnya yaitu perusahaannya harus beroperasi di Indonesia. Kemudian syarat terakhir yaitu harus go public di papan bursa dalam negeri. Ia menjelaskan bahwa sama seperti UMKM, harus ada pendanaan, pendampingan serta off taker.
Sependapat dengan Erick, Muhammad Lutfi selaku Menteri Perdagangan menyampaikan bahwa beberapa unicorn besar di Indonesia seperti gojek, Tokopedia, Ajaib, OVO, Bukalapak, Traveloka, dan lainnya telah dikuasai oleh Singapura.
Kemudian ia pun menyebut bahwa jangan senang dulu Indonesia punya banyak unicorn, lantaran yang punya saham secara dominan bukan investor Indonesia.
"Tapi jangan senang dulu, siapa yang menguasai dari pada unicorn-unicorn ini? Bukan Indonesia, yang kuasai sebetulnya Singapura," ujarnya.
Terakhir ia menyampaikan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia akan sangat besar, apabila hari ini sekitar US$44 miliar, maka pada tahun 2030 mendatang berpotensi tumbuh sekitar 8 kali lipat menjadi US$323 miliar.