Jadi Korban Penipuan Pengobatan Alternatif, Ibu-ibu di Depok Kehilangan 10 Gram Emas
Sekelompok ibu di Depok menjadi korban penipuan berkedok pengobatan alternatif, kehilangan emas total 10 gram.
BaperaNews - Sekelompok ibu-ibu di Depok, Jawa Barat, menjadi korban penipuan berkedok pengobatan alternatif, yang menyebabkan mereka kehilangan emas seberat 10 gram.
Penipuan ini terjadi dalam kurun waktu satu minggu terakhir, dengan pelaku yang mengaku sebagai dukun tradisional menawarkan jasa penyembuhan dan pengobatan kepada para korban.
Kejadian ini berawal ketika seorang ibu rumah tangga di Depok mendatangi seorang dukun yang dikenal di kalangan masyarakat sebagai penyedia jasa pengobatan alternatif.
Sang dukun, yang identitasnya belum diungkap oleh pihak berwenang, meyakinkan korban bahwa ia memiliki kemampuan khusus untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan masalah kehidupan. Dalam proses pengobatan tersebut, dukun tersebut meminta korban menyerahkan perhiasan emas sebagai bagian dari ritual pengobatan.
Setelah melakukan ritual, dukun itu meminta ibu rumah tangga tersebut untuk meninggalkan perhiasan emasnya selama beberapa hari, dengan alasan bahwa perhiasan itu perlu dibersihkan dari energi negatif.
Tanpa kecurigaan, korban mengikuti instruksi tersebut. Namun, setelah beberapa hari, ketika korban kembali untuk mengambil perhiasan emasnya, sang dukun sudah menghilang tanpa jejak.
Tak hanya satu korban, modus yang sama juga digunakan pelaku untuk menipu beberapa ibu-ibu lainnya di wilayah yang sama. Total kerugian dari kasus ini diperkirakan mencapai 10 gram emas, yang setara dengan jutaan rupiah. Para korban yang merasa tertipu akhirnya melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian Depok.
Baca Juga: Taruna Akmil jadi Korban Penipuan Polisi Gadungan, Harta Warisan Keluarga Raib
Pihak kepolisian Depok, Jawa Barat, melalui Kapolsek setempat, AKP Dwi Nugroho, telah menerima laporan dari para korban dan langsung melakukan penyelidikan.
"Kami sudah menerima laporan dari sejumlah warga yang mengaku kehilangan emas mereka setelah menjalani pengobatan alternatif dengan pelaku. Saat ini, kami sedang melakukan pencarian terhadap pelaku," ujar AKP Dwi Nugroho pada Kamis (10/8).
Lebih lanjut, Dwi Nugroho menjelaskan bahwa pengobatan alternatif memang cukup populer di masyarakat, namun hal ini sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.
"Masyarakat perlu berhati-hati dan tidak mudah percaya pada tawaran pengobatan yang tidak jelas. Kami mengimbau warga untuk memastikan legalitas dan kredibilitas praktik pengobatan yang mereka datangi," tambahnya.
Pengobatan alternatif memang telah lama dikenal di Indonesia dan sering menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin mencari solusi kesehatan di luar medis konvensional. Namun, kasus penipuan seperti yang terjadi di Depok ini menunjukkan bahwa tidak semua pelaku pengobatan alternatif memiliki niat baik.
Beberapa di antaranya memanfaatkan kepercayaan masyarakat untuk keuntungan pribadi.
Di sisi lain, para korban yang merasa tertipu berharap agar pelaku segera ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya. Mereka juga meminta agar pihak kepolisian meningkatkan pengawasan terhadap praktik-praktik pengobatan alternatif yang tidak jelas asal-usulnya.
"Kami berharap pelaku bisa segera ditemukan, karena perhiasan emas itu adalah harta yang sangat berarti bagi kami," ujar salah satu korban.
@baperanews.com Sekelompok ibu-ibu di Depok, Jawa Barat, menjadi korban penipuan berkedok pengobatan alternatif, yang menyebabkan mereka kehilangan emas seberat 10 gram. Penipuan ini terjadi dalam kurun waktu satu minggu terakhir, dengan pelaku yang mengaku sebagai dukun tradisional menawarkan jasa penyembuhan dan pengobatan kepada para korban. Kejadian ini berawal ketika seorang ibu rumah tangga di Depok mendatangi seorang dukun yang dikenal di kalangan masyarakat sebagai penyedia jasa pengobatan alternatif. Sang dukun, yang identitasnya belum diungkap oleh pihak berwenang, meyakinkan korban bahwa ia memiliki kemampuan khusus untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan masalah kehidupan. Dalam proses pengobatan tersebut, dukun tersebut meminta korban menyerahkan perhiasan emas sebagai bagian dari ritual pengobatan. Setelah melakukan ritual, dukun itu meminta ibu rumah tangga tersebut untuk meninggalkan perhiasan emasnya selama beberapa hari, dengan alasan bahwa perhiasan itu perlu dibersihkan dari energi negatif. Tanpa kecurigaan, korban mengikuti instruksi tersebut. Namun, setelah beberapa hari, ketika korban kembali untuk mengambil perhiasan emasnya, sang dukun sudah menghilang tanpa jejak. Tak hanya satu korban, modus yang sama juga digunakan pelaku untuk menipu beberapa ibu-ibu lainnya di wilayah yang sama. Total kerugian dari kasus ini diperkirakan mencapai 10 gram emas, yang setara dengan jutaan rupiah. Para korban yang merasa tertipu akhirnya melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian Depok. ♬ suara asli - BAPERA NEWS
Baca Juga: Ribuan WNI yang Terjebak TPPO di Luar Negeri Dipaksa Jalani Penipuan Online