Insiden Boeing 737-800 Milik China, Berikut Penyebab Pesawat Jatuh
Mark Rosenker, mantan Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, membeberkan sejumlah kemungkinan penyebabnya jatuhnya pesawat Boeing 737-800 milik China. Simak berita lengkapnya!
BaperaNews - Dalam dunia penerbangan, secanggih apapun teknologi yang dipakai, tetap selalu ada resiko, meskipun jarak ketinggian pesawat di udara dalam batasan aman, hingga kini, belum jelas penyebab pesawat China Boeing 737-800 milik Eastern Airlines jatuh pada hari Senin 21 Maret 2022, namun ada beberapa masalah yang mungkin dialami.
Mark Rosenker, mantan Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, mengatakan sejumlah kemungkinan penyebabnya yaitu tekanan udara, cuaca, kegagalan teknis, sabotase, dan peran pilot.
Tekanan udara sebenarnya bisa diminimalisir dengan perawatan berkala dimana lepas landas dan mendarat sering menjadi bagian penerbangan paling beresiko. Sedangkan cuaca bisa mempengaruhi meskipun cuaca sedang baik ketika pesawat China tersebut kecelakaan. Perkiraan sebab selanjutnya ialah kegagalan teknis yang berhubungan dengan system pesawat yang kritis sehingga mengganggu kontrol fungsi pesawat.
Sabotase berhubungan dengan tindakan pembajakan atau penembakan pihak lain, dan peran pilot juga bisa menjadi sebabnya sebab pilot yang menjadi kendali atas pesawat, dalam hal pilot ini bisa diketahui dari rekaman black box pesawat yang berisi riwayat komunikasi dan tindakan terakhir sebelum pesawat terjatuh dan meledak.
Baca Juga: Pesawat Boeing 737-800 China Jatuh, Media Lokal Sebut Tak Ada Tanda Korban Selamat
Diketahui pesawat tersebut sebelumnya kehilangan kontak pada ketinggian 3.000 kaki sebelum akhirnya menukik tajam ke tanah secara vertikal pada jam 14.22 waktu setempat, hanya dalam waktu 96 detik pesawat menyentuh tanah, meledak, dan terbakar di Wuzhou hari Senin 21 Maret 2022.
Penyelidikan sebab pesawat jatuh pun masih terus dilakukan tidak hanya oleh pemerintah China namun juga dari luar negeri, salah satunya oleh NTSB AS yang merupakan penyidik senior keamanan udara, NTSB disebut bisa menjadi wakil penyelidikan pesawat karena pesawat tersebut diproduksi di AS.
NTSB menyinggung, pada kecelakaan Boeing 737 MAX di Indonesia Oktober 2019 lalu, pihaknya juga memberangkatkan penyidik untuk ikut menyelidiki bersama pihak terkait di Indonesia.
Chief Executive Boeing, Dave Calhon menjamin produsen pesawat akan menawarkan dukungan penuh atas penyelidikan kecelakaan, “Percayalah kami melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung pelanggan kami dan penyelidikan kecelakaan dalam masa sulit ini, dipandu oleh komitmen kami pada keselamatan, transparansi, serta integritas di tiap langkap” ujarnya dikutip dari CNNIndonesia 22 Maret 2022.
Baca Juga: Kronologi Satu Keluarga Tewas Tersetrum Di Pulogadung