Klarifikasi Soal Viral Dosen di Nias Lakukan VCS, Pihak Kampus Bilang kena Hipnotis
Kasus viral video call sex (VCS) melibatkan seorang dosen di Nias yang mengaku terpengaruh hipnotis. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Video call sex (VCS) yang melibatkan seorang dosen perempuan dari universitas swasta di Nias, Sumatra Utara, viral di media sosial. Dosen yang berinisial NZ (44) tersebut mengaku bahwa kejadian ini terjadi di luar kesadarannya akibat pengaruh hipnotis.
Rektor Universitas Nias, Eliyunus Waruwu, bersama Dekan FKIP Unias, Yaredi Waruwu, menyampaikan klarifikasi terkait viralnya video tersebut pada Jumat, (21/6).
Eliyunus menegaskan bahwa pihak kampus telah mengetahui informasi mengenai video yang viral dan telah melakukan pemeriksaan terhadap NZ. Berdasarkan penjelasan NZ, peristiwa tersebut terjadi tanpa disadarinya dan diduga kuat di bawah pengaruh hipnotis.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula saat NZ menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal pada suatu hari. Orang tersebut mengaku sebagai dosen dari Kota Bandung. Dalam percakapan tersebut, tanpa sadar, NZ mengikuti arahan pelaku untuk melakukan VCS.
Video berdurasi 2 menit 48 detik itu menunjukkan NZ beradegan vulgar di dalam ruangan tempat kerjanya. Tak hanya itu, pelaku juga merekam aksi tersebut dan kemudian menggunakannya untuk memeras NZ, meminta uang sebesar Rp25 juta dengan ancaman akan menyebarkan video tersebut jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Rektor Universitas Nias menegaskan bahwa pihak kampus akan menindaklanjuti kasus ini dengan serius. Meski begitu, terkait sanksi yang akan diberikan kepada NZ, pihak kampus masih melakukan pendalaman.
Baca Juga: 10 Tahun Diteror dan Dilecehkan, Seorang Perempuan Surabaya Akhirnya Lapor Polisi
“Komisi etik sedang mendalami untuk mengambil keputusan terkait sanksi terhadap NZ,” ujar Eliyunus Waruwu.
Menurut penjelasan lebih lanjut dari pihak kampus, NZ mengaku bahwa dirinya tidak menyadari perbuatannya dan diduga kuat berada di bawah pengaruh hipnotis saat kejadian berlangsung.
“Peristiwa yang terjadi dalam video di luar nalar atau alam sadar beliau, tanpa disadarinya. Dia mengaku melakukan hal itu di bawah pengaruh hipnotis,” tambah Eliyunus.
NZ telah melaporkan kasus dugaan pemerasan dan penyebaran video pornografi tersebut ke Polres Nias. Proses hukum tengah berlangsung untuk mengusut tuntas kasus ini dan mencari pelaku yang belum diketahui identitasnya.
Video tersebut sudah menyebar luas di kalangan masyarakat dan mahasiswa kampus, menyebabkan kehebohan dan berbagai spekulasi.
Dalam video yang beredar, NZ terlihat melakukan tindakan yang tidak senonoh dengan membuka pakaiannya. Pihak kampus berharap kasus ini dapat segera diusut tuntas dan memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat.
Kasus dosen VCS di Nias ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan berbagai reaksi. Klarifikasi dari pihak kampus yang menyatakan bahwa kejadian tersebut terjadi di luar kesadaran NZ karena pengaruh hipnotis memberikan sudut pandang baru dalam kasus ini.
Pihak kampus dan kepolisian terus bekerja sama untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Baca Juga: Dosen Unpar Dinonaktifkan Imbas Dugaan Kasus Pelecehan Seksual