Industri Otomotif Kendaraan Listrik Indonesia Berbenah Menuju Masa Depan, Fahd A Rafiq: Era Masa Depan Segera Dimulai

Indonesia terus mendorong industri otomotif kendaraan listrik sebagai solusi masa depan yang ramah lingkungan. Baca selengkapnya di sini!

Industri Otomotif Kendaraan Listrik Indonesia Berbenah Menuju Masa Depan, Fahd A Rafiq: Era Masa Depan Segera Dimulai
Industri Otomotif Kendaraan Listrik Indonesia Berbenah Menuju Masa Depan, Fahd A Rafiq: Era Masa Depan Segera Dimulai. Gambar: Dok. Istimewa

Bapera News - Di tengah kondisi perekonomian global yang penuh tantangan, ketahanan ekonomi Indonesia terus dipertahankan lewat berbagai terobosan. Salah satunya adalah dengan mendorong perkembangan industri otomotif kendaraan listrik sebagai energi masa depan.

Hal tersebut disampaikan Menko Bidang Perekonomian dalam acara Inabuyer Electric Vehicle (EV) Expo 2023 beberapa waktu lalu. Menurut Menko Airlangga, industri otomotif nasional kini tengah berbenah menuju era kendaraan ramah lingkungan.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menanggapi gerakan pemerintah untuk saat ini mendorong pengembangan EV untuk mencapai penurunan emisi karbon.

"Pemerintah tengah aktif mendukung perkembangan infrastruktur kendaraan listrik sebagai langkah strategis dalam mencapai sasaran pengurangan emisi karbon," ujar Fahd A Rafiq, Minggu (3/12). 

Saat ini, Indonesia memang tengah gencar-gencarnya mengembangkan kendaraan listrik sebagai bagian dari komitmen penurunan emisi karbon. Apalagi, tanah air memiliki keunggulan sebagai produsen nikel terbesar di dunia yang merupakan bahan utama baterai kendaraan listrik.

Tak heran, investasi di sektor EV kian meningkat pesat belakangan ini. Begitu pula dengan penjualan sepeda motor listrik yang terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Momentum tersebut tentu harus dimanfaatkan dengan menyiapkan infrastruktur pendukung.

Untuk mendorong adopsi EV di masyarakat, pemerintah juga telah mengeluarkan sejumlah insentif menarik, seperti bantuan pembelian baru hingga Rp7 juta dan insentif PPN hingga 10%. Khusus untuk bus listrik, diberikan insentif PPN hingga 5-10% tergantung nilai TKDN-nya.

"Pemerintah dorong UMKM berperan aktif di industri kendaraan listrik, termasuk kerja sama dengan institusi internasional. Semoga mendorong proaktivitas UMKM Indonesia di masa depan," ujar Fahd A Rafiq, Minggu (3/12).

Dengan sinergi semua pemangku kepentingan, diharapkan Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam rantai pasok EV dunia. Sehingga, transisi menuju era kendaraan hijau bisa diwujudkan demi masa depan yang lebih cerah.

Penulis : Ahmad G