Hotman Paris Somasi 6 Perusahaan Terkait Wanita Tewas di Lift Bandara Kualanamu
Hotman Paris ditunjuk sebagai kuasa hukum keluarga Asiah Sinta Dewi yang tewas di lift Bandara Kualanamu, keluarga mengajukan somasi ke 6 perusahaan.
BaperaNews - Asiah Sinta Dewi ditemukan dalam kondisi tewas di basement lift Bandara Kualanamu pada Kamis (27/4) lalu. Jenazah Asiah telah membusuk usai dilaporkan menghilang selama 3 hari.
Dari pemeriksaan diketahui penyebab Asiah tewas, yakni terjatuh ke lantai dasar lift. Bukti rekaman CCTV menimbulkan adanya dugaan kelalaian pihak pengelola lift bandara dalam kasus ini. Bahkan pihak Asiah mengaku belum mendapat klarifikasi sedikitpun dari pihak Bandara.
Keluarga Asiah kini meminta bantuan pada pengacara Hotman Paris jadi kuasa hukum kasus lift Bandara Kualanamu untuk lakukan somasi perusahaan.
“Kami ditunjuk sebagai kuasa hukum, sekarang masih sebatas somasi dan kemungkinan membuat laporan polisi” tutur Hotman pada Selasa (2/5).
Tak tanggung-tanggung, Hotman Paris yang diberi kuasa oleh Ahmad Faisal, suami almarhum Asiah langsung mengirim somasi kepada 6 perusahaan.
“Somasi perusahaan dan direksi PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Aviasi, GMR Airports Limited, Aerosports de Paris, dan GME Airsports Consortium” imbuhnya.
Hotman menegaskan pihak keluarga Asiah sama sekali belum terima penjelasan akibat tewasnya Asiah korban lift Bandara Kualanamu somasi 6 perusahaan, somasi perusahaan, lantaran hingga kini pihak Bandara juga belum belum menjalani proses berita acara pemeriksaan.
Baca Juga : Kasat Narkoba Polres Jaktim Tewas di Rel Kereta Diduga Bunuh Diri
“Kita kirim somasi perusahaan dulu karena sampai hari ini belum ada penjelasan apapun oleh pihak berwenang Bandara dan lift tersebut. Kita sudah bicara dengan Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak dan dia bicara kasus sedang ditangani oleh Polresta Deli Serdang tapi beliau juga kaget kenapa sampai hari ini belum ada keluarga yang di BAP” lanjutnya.
Keluarga Asiah Ditolak Ketika Minta CCTV Lift
Keluarga Asiah sempat meminta CCTV lift ketika Asiah menghilang karena posisi terakhir Asiah berada di lift, namun pihak Bandara Kualanamu mempersulit.
“Hanya sekedar lihat gitu di lift kan titiknya sudah tahu di lift ngapain kemana-mana lagi, harusnya langsung buka CCTV lift itu. Upaya pencarian mereka tidak maksimal, keluarga mencari sampai dini hari. Kemudian kita minta CCTV khusus lift nggak dikasih. Anehnya setelah jenazah adik saya ditemukan mereka baru tayangkan CCTV lift dan bilang kelalaian, kenapa sejak awal nggak diapa-apakan? Itu kan nyawa keluarga, bilang kita nggak apa, kita pelihara hewan hilang aja dicari, apalagi manusia” kata Raja Hasibuan, kakak kandung Asiah pada Minggu (30/4).
Hotman Tanyakan Keamanan Sistem Lift
“Di lift Bandara kok bisa pintu terbuka langsung terjun bebas, berarti salah sistemnya, kok bisa begitu pintu lift terbuka langsung keluar terjun bebas. Itu tanggung jawab dari pemilik lift. Masa begitu pintu lift terbuka kakinya keluar langsung terjun bebas” pungkas Hotman.
Pengamat Penerbangan Alcin Lie juga menyorot adanya kesalahan pada sistem keamanan lift.
“Harusnya pintu lift tidak bisa dibuka di lantai yang tidak ditentukan. Jelas ini kelalaian dari pengelola Bandara Kualanamu. Kecelakaan ini menunjukkan semua sistem yang berlapis-lapis itu tidak berfungsi, tidak ada petugas yang merespon. Ini kelalaian menyebabkan kematian. Manajemen harus bertanggung jawab sepenuhnya” tegas Alvin.
Baca Juga : 4 Fakta Penemuan Mayat di Bandara Kualanamu, Begini Isi Rekaman CCTV