Hirup Rokok Elektrik Setiap Hari, TikToker Ini Kena Radang Paru-paru
Permesta Dhyaz mengungkapkan bahwa kebiasaannya menghirup asap rokok elektrik hampir setiap hari menyebabkan radang paru-paru. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Permesta Dhyaz, putri dari influencer Farida Nurhan, mengungkapkan bahwa dirinya baru saja mengalami radang paru-paru akibat kebiasaannya yang mungkin dianggap sepele, yaitu menghirup asap rokok elektrik setiap hari.
Meskipun rokok elektrik seperti vape dan pod sedang populer dan dianggap oleh sebagian orang sebagai alternatif yang lebih aman dibanding rokok konvensional, kejadian ini membuktikan sebaliknya.
Dalam video yang kini tengah viral di media sosial, Permesta Dhyaz menyampaikan fakta bahwa rokok elektrik, yang selama ini dianggap lebih aman, justru dapat memiliki dampak kesehatan yang serius. Ia mengakui bahwa kecintaannya pada vape dan pod telah membawa dampak buruk pada kesehatan paru-parunya.
"Aku baru tahu kalau ternyata vape sama pod itu lebih bahaya daripada rokok," ungkap Permesta Dhyaz, seperti yang dikutip dari Instagram @permestadhyaz pada Kamis, (7/3).
Sebelum mengetahui fakta tersebut, Dhyaz mengakui bahwa ia sering menghirup asap rokok elektrik hampir setiap hari. Kebiasaan buruk ini kemudian berujung pada penderitaan yang nyata, di mana ia akhirnya harus dirawat di rumah sakit karena radang paru-paru.
Melalui laman resmi Alodokter, terungkap bahwa rokok elektrik mengandung zat berbahaya yang disebut diasetil. Meskipun memiliki aroma lezat dan beragam pilihan, aroma tersebut ternyata dihasilkan dari zat diasetil yang dapat merusak paru-paru jika dihirup oleh tubuh.
Baca Juga: Pria Idap Paru-paru Bocor Usai Isap Vape Selama 1 Tahun
"Apabila dihirup oleh tubuh, zat berbahaya tersebut akan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada paru-paru serta menyebabkan penyakit bronchiolitis obliterans," seperti yang dijelaskan oleh Alodokter.
Bronchiolitis obliterans, atau yang lebih dikenal sebagai paru-paru popcorn, merupakan jenis penyakit langka yang dapat merusak bronkiolus atau saluran nafas terkecil dalam paru-paru secara permanen. Dengan demikian, meskipun rokok elektrik sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman, namun kenyataannya, risikonya tidak dapat dianggap enteng.
Mengetahui dampak rokok elektrik yang telah menyerang dirinya, Permesta Dhyaz dengan tegas memberikan peringatan kepada orang-orang yang berencana mencoba rokok elektrik seperti vape atau pod.
"Jadi bagi yang mau coba-coba pake vape atau pod mending kata aku jangan, deh," imbau Permesta Dhyaz.
Keputusan Dhyaz untuk berbicara terbuka mengenai pengalamannya ini menjadi peringatan penting bagi semua orang yang mungkin menganggap remeh bahaya rokok elektrik. Kesehatan paru-paru yang terancam bukanlah hal yang sepele, dan kesadaran akan dampak negatif rokok elektrik perlu ditingkatkan.