Helikopter Tim Jokowi Robohkan Lapangan Senilai 700 Juta di Kapahiang
Helikopter Jokowi menimbulkan kecelakaan yang merusak lapangan sepakbola mini di Kapahiang, Bengkulu.
BaperaNews - Tembok di lapangan sepakbola mini di Kelurahan Padang Lekat, Kapahiang, Bengkulu roboh usai terkena angin dari Helikopter Super Puma AS 3321.2 yang mendarat di lokasi kejadian.
Helikopter robohkan lapangan Kapahiang tersebut dinaiki oleh Presiden Jokowi dan tim ketika menjalankan kegiatan kunjungan ke Bengkulu. Pemerintah Provinsi Bengkulu pun merasa kecewa atas insiden tersebut.
Jokowi sendiri memang berada di Bengkulu sejak hari Rabu (19/7) untuk sejumlah kegiatan, diantaranya meresmikan Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung. Lapangan tersebut berasal dari hibah Pemprov Bengkulu ke Pemkab Kapahiang.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kapahiang Teddy Adeba menyesalkan adanya insiden helikopter robohkan lapangan Kapahiang tersebut sebab temboknya dibangun dengan dana yang besar mencapai Rp 700 juta.
“Kami sedih dan sangat menyayangkan adanya kejadian helikopter robohkan lapangan Kapahiang itu. Itu stadion sepakbola mini yang jadi sarana olahraga baru disini. Dibangun pada tahun 2022 lalu dengan dana yang tidak sedikit mencapai Rp 700 juta dari APBD Bengkulu namun kini belum sempat dihibahkan sudah rusak karena terkena angin helikopter tim Jokowi” kata Teddy hari Kamis (20/7).
Sejak awal dibangun, lapangan di stadion mini itu telah mendapat perhatian dari masyarakat dimana lapangan diharapkan bisa menjadi tempat untuk generasi muda mengembangkan kemampuan dan bakatnya di bidang sepakbola.
Baca Juga : Daftar Lengkap Nama Menteri Kabinet Jokowi 2023
Kualitas Tembok Dipertanyakan
“Semoga ada tindakan. Sebab stadion ini sangat berarti untuk anak-anak kami. Kami tentu akan berusaha untuk memperbaikinya agar anak-anak kami bisa bermain sepakbola kembali dengan aman dan nyaman” sambung Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Bengkulu Joni Ikhwan.
Joni menyebut pihaknya akan meminta pihak berwenang untuk memeriksa sebab runtuhnya tembok lapangan stadion mini tersebut apa memang karena angin helikopter tim Jokowi atau kualitas bahan bangunan temboknya yang memang tidak sesuai standar dan tidak sesuai kualifikasi yang ada. Kontraktor akan diminta memperbaikinya.
“Kami minta pihak berwenang lakukan investigasi dulu apa sebabnya supaya lapangan ini bisa kembali jadi tempat bermain dan berlatih para pecinta sepakbola” pungkas Joni.
Joni meminta dilakukan penyelidikan dulu mengingat tembok dibangun dengan biaya mahal mencapai Rp 700 juta yang seharusnya bisa kuat menahan beban termasuk dari angin.
Tentu tidak wajar sebuah tembok seharga Rp 700 juta bisa roboh hanya terkena angin helikopter. Sebab itu Joni ingin diselidiki dulu, tembok lapangan roboh memang karena angin helikopter tim Jokowi yang terlalu kencang atau memang kualitasnya yang tidak sesuai standar?
Baca Juga : Helikopter TNI Jatuh Di Ciwidey, Semua Kru Dinyatakan Selamat