Fahd A Rafiq Pertumbuhan Ekonomi yang Solid Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Pertumbuhan ekonomi 5,17% di kuartal kedua 2023 menciptakan peluang besar untuk kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Fahd A Rafiq Pertumbuhan Ekonomi yang Solid Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Fahd A Rafiq Pertumbuhan Ekonomi yang Solid Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Gambar : Dok.Istimewa

BaperaNews - Pertumbuhan ekonomi yang stabil sebesar 5,17% pada kuartal kedua tahun 2023 di Indonesia telah menciptakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Situasi sosial dan pergerakan ekonomi yang semakin membaik pasca pandemi tercermin dalam penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini bagi Indonesia dinilai telah menciptakan peluang bagi kesejahteraan masyarakat.

“Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dinilai baik karena sudah mampu untuk mensejahterakan masyarakatnya dengan situasi sekarang yang membaik setelah pandemi dengan tingkat kemiskinan yang menurun serta juga pengagguran dan ketimpangan.” Ujar Fahd A Rafiq, Minggu (22/10).

Menurut Menko Airlangga, kaum perempuan perlu aktif dalam mendorong dan mendukung kemajuan ekonomi. Mereka bukan hanya penonton di negara ini. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong peran penting perempuan dalam pemberdayaan ekonomi, penanganan masalah pangan, dan inklusi keuangan.

Menko juga menyoroti pentingnya mengurangi pemborosan makanan atau "food waste." Hal ini mencerminkan kenyataan bahwa banyak orang di Indonesia masih mengalami kelaparan. Peningkatan efisiensi dalam pengelolaan makanan dapat membantu mengatasi masalah ini.

Terkait akses ke layanan keuangan formal, Pemerintah telah meluncurkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dengan fokus pada kelompok sasaran, termasuk perempuan. Berkat dukungan dan kerjasama berbagai pemangku kepentingan, akses keuangan inklusif di Indonesia meningkat dari 67,8% pada tahun 2016 ketika SNKI diperkenalkan, menjadi 85,1% pada tahun 2022.

Namun, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah, saat ini hanya mencapai 49,68%. Ini menandakan bahwa penggunaan produk dan layanan keuangan tidak selalu didukung oleh pemahaman yang memadai.

Perbedaan antara inklusi keuangan dan literasi memiliki potensi risiko bagi masyarakat, terutama terkait ancaman penipuan, investasi bodong, atau pinjaman online ilegal.

Selain itu, SNKI juga bertujuan untuk memastikan bahwa semua perempuan di Indonesia memiliki akses yang setara ke produk dan layanan keuangan formal yang aman dan terjangkau. Ini akan mendukung aktivitas produktif perempuan, meningkatkan kualitas hidup mereka, serta mendorong kemandirian perempuan dalam perekonomian.

“Upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan peluang kepada perempuan yaitu melibatkannya dalam peningkatan kewirausahaan serta ekosistem digital, pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan juga seperti Kredit Usaha Rakyat serta Kartu Prakerja.” Ujar Fahd A Rafiq, Minggu (22/10).

Menko Airlangga mengakhiri dengan menyatakan, "Perempuan Indonesia Maju harus menjadi akselerator, fasilitator, dan agregator dari Kredit Usaha Rakyat. Saya juga mengucapkan selamat kepada semua yang terlibat dalam pemberdayaan perempuan, karena perempuan adalah kekuatan untuk Indonesia yang lebih baik, lebih hebat, dan lebih tangguh.

Penulis : Ahmad G