Fahd A Rafiq Dukung TNI Latihan Bersama Dengan Militer ASEAN di Laut Natuna
Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq sangat mendukung kegiatan latihan militer TNI beserta para petinggi Militer ASEAN di wilayah Natuna.
Bapera News - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan bakal ada latihan gabungan perdana dengan angkatan bersenjata negara-negara ASEAN di Laut Natuna Utara.
Latihan gabungan nanti akan bertema ASEAN Solidity Exercise in Natuna. Materinya mencakup maritim security, SAR dan bakti sosial di wilayah Natuna.
Saat melaksanakan pertemuan bilateral kepada seluruh Panglima Angkatan Bersenjata anggota negara ASEAN atau Chief of Defence Forces Meeting (ACDFM) ke-20 yang digelar di Hotel Apurva Kempinski, Bali, Rabu (7/6/2023)
Fahd A Rafiq menyampaikan,mendukung penuh kegiatan latihan militer yang dilaksanakan oleh Panglima TNI beserta para petinggi Militer ASEAN, kegiatan ini dapat meningkatkan solidaritas negara-negara ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan wilayah Natuna Utara dekat Laut China Selatan.
“Kegiatan latihan militer bersama ini, agar meningkatkan keamanan maritim, terutama kawasan wilayah Natuna Utara dekat Laut China, saya mendukung penuh selaku anak bangsa, untuk kegiatan ini untuk menjaga keutuhan NKRI dan membuat solidaritas antara negara-negara ASEAN” Ucap Ketum DPP BAPERA Fahd A Rafiq.
Dirinya juga memberi semangat berjuang untuk para tentara Indonesia dalam kegiatan ini, agar kita sebagai warga negara Indonesia juga bisa menjaga dan bersatu dalam kedaulatan NKRI.
“Semangat berjuang untuk para prajurit yang melaksanakan latihan bersama dengan negara-negara ASEAN, besar harapan dalam kegiatan ini, TNI dapat mendapat pengalaman dan perbekalan yang mumpuni, untuk terus menjaga kedaulatan NKRI, agar aman dan damai.” Tutup Fahd A Rafiq.
Pertemuan berskala internasional Chief of Defence Forces Meeting (ACDFM) ke-20 itu dihadiri oleh sepuluh Panglima Angkatan Bersenjata negara-negara ASEAN. Diantaranya, Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar, Timor Leste dan Indonesia.
Penulis : FNID