Elon Musk Ribut Dengan Zelensky Usai Sarankan Perdamaian Rusia-Ukraina
Elon Musk ribut dengan pejabat Ukraina dan Presiden Zelensky usai sarankan Ukraina mengalah untuk selamatkan warganya, dan pedamairan bisa terjadi.
BaperaNews - Pengusaha Elon Musk ribut dengan pejabat Ukraina termasuk dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin (3/10) di media sosial. Keributan dipicu oleh adanya usul dari Elon agar invasi Rusia bisa segera teratasi.
Namun, usulan Elon Musk tersebut kontroversial, ia mengusulkan “Kesepakatan damai sebaiknya dilakukan dengan melibatkan kembali referendum pengawasan PBB di wilayah Ukraina yang telah diduduki Moskow, juga mengakui kedaulatan Rusia di atas tanah semenanjung Krimea serta memberi Ukraina status netral”.
Diketahui bahwa saat ini Rusia baru saja merebut wilayah Ukraina yang kemudian dibalas Ukraina dengan mendaftar menjadi anggota NATO padahal Rusia begitu menentang Ukraina masuk NATO.
Elon Musk mengusulkan agar Ukraina lebih baik mengakui wilayah yang memang sudah diambil Rusia dan tidak mendaftar NATO agar statusnya tetap netral sebagaimana yang diinginkan Rusia.
Zelensky pun langsung berkomentar pada unggahan Elon Musk. “Mana yang lebih Anda suka? Elon Musk mendukung Ukraina atau mendukung Rusia?” jawabnya pada Selasa (4/10).
Baca Juga : Geram 4 Wilayahnya Diambil Rusia, Kini Ukraina Resmi Daftar NATO
Duta besar Kyiv untuk Jerman, Andriy Melnyk juga menanggapi usulan Elon Musk dengan menyebut sesat. “Tanggapan yang sangat diplomatis kepada Elon Musk adalah sesat”. imbuhnya.
Sementara itu pembantu Presiden Zelensky, Mykhaylo Podolyak menyebut rencana perdamaian terbaik bagi Rusia dan Ukraina adalah jika “Ukraina mendapat kembali hak wilayahnya termasuk Krimea, Rusia melakukan demiliterisasi dan denuklirisasi serta penjahat perang yang terlibat mendapat pengadilan internasional”. ujarnya.
Elon Musk kemudian kembali menanggapi komentar para pejabat tinggi Ukraina tersebut. Menurutnya, Moskow bisa saja melakukan mobilisasi penuh yang tentunya mengarah ke perang penuh dimana kematian di kedua belah pihak akan membuat kehancuran populasi manusia yang jauh lebih besar.
“Kemenangan Ukraina tidak akan mungkin terjadi dalam peperangan total. Jika memang Anda peduli dengan rakyat Ukraina, maka carilah perdamaian” pungkasnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta Ukraina untuk berhenti perang, Putin ingin bernegosiasi usai memerintah mobilisasi parsial.
Sebelumnya Pemimpin Chechnya Kadyrov meminta agar Rusia memakai senjata nuklir, namun hal itu ditolak oleh Putin.
Sedangkan dari pihak Ukraina, Zelensky justru tidak mau berdamai maupun negosiasi karena merasa geram sejumlah wilayahnya secara resmi diambil Rusia. Zelensky menyebut tidak akan pernah mau negosiasi dengan Rusia selama Putin masih jadi pemimpinnya.
Baca Juga : Pangeran Harry Terancam Diasingkan Raja Charles III Dari Kerajaan