El Nino Akan Terjang Indonesia Pada Agustus 2023, Harga Minyak Goreng Naik?
El Nino atau naiknya suhu muka laut diperkirakan akan berdampak pada Indonesia pada pertengahan tahun 2023 ini, salah satu yang terdampak ialah harga minyak goreng.
BaperaNews - El Nino atau naiknya suhu muka laut diperkirakan akan berdampak pada Indonesia pada pertengahan tahun 2023 ini, salah satu yang terdampak ialah harga minyak goreng.
Produksi minyak goreng akan berkurang yang jelas berpengaruh pada harga minyak goreng naik. Antisipasi mulai dilakukan otoritas berwenang mulai dari Kementerian Perdagangan hingga Badan Pangan Nasional.
El Nino membuat cuaca lebih panas, berdampak pada berbagai hasil perkebunan termasuk kelapa sawit yang jadi bahan baku minyak goreng, kedelai, gula, dan lainnya.
Sebab itu harus dilakukan antisipasi agar bahan pangan penting ini terus ada serta bahan pangan masyarakat tetap tersedia sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang memberatkan masyarakat. Kecukupan pangan dalam negeri maupun ekspor untuk mendatangkan devisa negara tetap harus dipertahankan kestabilannya.
Dirjen Perdagangan dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyebut El Nino jelas akan mengganggu pasokan minyak goreng Indonesia, maka harus ada persiapan yang dilakukan.
“Kita antisipasi dampaknya, kita dan Bapanas menguatkan cadangan bahan pangan pemerintah (CPP)” tutur Isy pada Kamis (27/4).
Baca Juga : Kemenkes: Kenaikan Kasus Demam Berdarah di Indonesia Berkaitan Dengan El Nino
Langkah Pemerintah Untuk Menekan Harga Minyak Goreng
Deputi Ketersediaan Dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut menjelaskan 2 langkah yang dilakukan pemerintah untuk antisipasi dampak El Nino yakni menjaga jumlah produksi dan menguatkan stok di pasaran.
“Kalau El Nino apa dampaknya? bisa terjadi gejolak harga, bisa kekurangan pasokan, dan lainnya. Sebab itu untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga, Bapanas sudah siapkan cadangan pangan khususnya untuk minyak goreng di tahap awal ini ada 100 ribu ton” sambung Ketut.
“Ini kita perintahkan kepada ID Food dan Bulog agar menyiapkan cadangan pangan untuk dipakai dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga” terangnya. Menurut Ketut, tugas Bapanas dan Kemendag dalam antisipasi dampak El Nino memang menguatkan cadangan pangan milik pemerintah termasuk soal minyak goreng.
“Di tahap awal 100 ribu ton ini, tahap selanjutnya kita naikkan jadi 200 atau 300 ribu ton. Oleh sebab itu kita perkuat Bulog dan ID Food dalam rangka distribusi minyak goreng, minyak curah, dan MinyaKita” pungkas Ketut.
Bulog akan jadi distributor tingkat 1 (D1) agar bisa mendapatkan harga rendah dan bisa melanjutkan distribusi ke berbagai daerah Indonesia yang pada akhirnya bisa mengendalikan harga di tingkat konsumen.
Baca Juga : Ini Daftar Pasar yang Jadi Distribusi MinyaKita