Dewan Pers Tegaskan Media Untuk Patuh, Tak Meramal Pemberitaan Soal Eril
Dewan Pers tegaskan kepada para Media untuk patuh kode etik, hal tersebut untuk kenyamanan keluarga Eril.
BaperaNews - Himbauan yang datang dari Dewan pers terhadap media tanah air untuk menjalankan tugas kode etik sebagai jurnalistik, hal ini berhubungan dengan pemberitaan Emmeril Kahn (Eril) anak dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss.
“Dewan Pers menghimbau kepada semua insan pers dan jajaran news room dari berbagai platform media di tanah air agar bekerja sesuai dengan kode etik dan melakukan pemberitaan dengan penuh tanggung jawab dan berdampak positif kepada publik” ujar Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra dalam sebuah keterangan resmi hari Minggu (29/5).
Azra meminta media dari semua platform baik itu website maupun media di media social seperti Instagram dan Twitter untuk tidak membuat berita yang berhubungan dengan ramalan atau prediksi tentang keberadaan Eril yang merupakan salah satu sebuah peristiwa kemanusiaan.
Dewan Pers selaku lembaga pers meminta semua media untuk menyampaikan berita yang menampilkan hasil jurnalistik dan berdampak positif untuk kemanusiaan dan sesuai dengan kode etik.
“Tidak juga melakukan glorifikasi yang bisa membuat keluarga korban menjadi tertekan dan merasa bersalah” imbuhnya. Dewan Pers mengajak semua platform media untuk mengedepankan empati.
Baca Juga : Tetap Tabah Di Tengah Pencarian Eril, Ridwan Kamil : Terimakasih Warga Jabar
Sebelumnya, viral seorang peramal Rara Istiati yang juga menjadi pawang hujan di MotoGP 2022 tersebut meramalkan nasib dan keberadaan Eril, lalu ada juga sebuah podcast Youtube yang membahas peristiwa hilangnya Eril dimana isi berita tersebut didapatkan dari hasil prediksi atau ramalan yang bisa melukai dan membuat pihak keluarga tertekan.
Sebab itu diharapkan untuk semua media yang menyampaikan kabar tentang Eril, harus didapatkan dari sumber berita hasil jurnalistik, bukan dari sebuah ramalan atau sejenisnya yang tidak pasti kebenarannya dan juga dilarang menurut agama Islam.
Hingga hari Minggu 29 Mei 2022, Eril belum ditemukan, Ridwan Kamil pun mengajukan cuti hingga seminggu ke depan untuk bisa ikut mencari keberadaan putranya.
Eril dicari dengan sejumlah cara baik itu dengan penyelaman, menyisir pinggir sungai, hingga alat drone. Pencarian dilakukan hingga 17 km dari titik hilangnya Eril, Ridwan Kamil pun juga ikut berperan langsung dan ikut mencari keberadaan anaknya dengan tim.
Semoga Eril bisa segera ditemukan dalam keadaan baik dan selamat, serta keluarga diberi ketabahan dalam menghadapi ujian ini.