Detik-detik Gunung Ruang di Sulut Meletus, Warga Mengungsi Hindari Potensi Tsunami
Aktivitas vulkanik Gunung Ruang meningkat drastis, menjangkau status Level IV (Awas) dengan kolom abu yang mencapai ketinggian 3.000 meter. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Gunung Ruang, yang terletak di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, telah meningkatkan aktivitas vulkaniknya secara signifikan, mengakibatkan peningkatan status ke Level IV (Awas) pada Rabu (17/4) pukul 21.00 WITA.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KemenESDM), Hendra Gunawan, mengonfirmasi bahwa erupsi berlangsung dua kali dalam satu hari, dengan kolom abu dan material pijar mencapai ketinggian 3.000 meter di atas puncak gunung.
Gunung Ruang meletus ini disertai dengan sambaran petir dan suara gemuruh, serta meningkatkan risiko tsunami dan mengharuskan evakuasi warga di sekitar area gunung.
Sejak awal April, Gunung Ruang telah menunjukkan peningkatan aktivitas seismik yang mencolok, dengan lebih dari 1.000 gempa vulkanik tercatat, menurut Hendra Gunawan.
Ini termasuk gempa vulkanik dalam (VTA) dan gempa vulkanik dangkal (VTB). Hal ini menunjukkan adanya migrasi magma yang intensif dari dalam bumi menuju permukaan, yang berpotensi menyebabkan lebih banyak erupsi.
Selama periode ini, Badan Geologi terus memantau aktivitas Gunung Ruang, mengamati adanya peningkatan frekuensi dan intensitas gempa bumi yang terkait dengan aktivitas vulkanik gunung.
"Jumlah Gempa Vulkanik Dalam juga meningkat signifikan disertai getaran Tremor Vulkanik Menerus dengan amplitudo overscale," ungkap Hendra.
Baca Juga: Tim SAR Evakuasi Pendaki Wanita yang Alami Hipotermia di Gunung Slamet
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga telah merekomendasikan warga untuk tidak mendekat lebih dari 4 km dari pusat kawah aktif gunung dan mengimbau untuk mengikuti perkembangan situasi.
Masyarakat di pulau Tahuladang dan sekitarnya telah diungsikan ke lokasi yang lebih aman sebagai langkah pencegahan.
"Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten telah dikoordinasikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang mungkin timbul dari aktivitas vulkanik yang masih berlangsung ini," tegas Hendra.
Kolom abu yang dihasilkan oleh erupsi terakhir terlihat berwarna kelabu hingga hitam, dan bergerak ke arah selatan, membentuk lapisan tebal di atmosfer yang berpotensi mengganggu penerbangan dan kesehatan masyarakat.
Langit di atas Kecamatan Tagulandang juga disorot dengan warna merah mencolok saat terjadi erupsi, mencerminkan intensitas letusan yang tinggi.
Pihak PVMBG melalui situs resminya menyatakan bahwa aktivitas Gunung Ruang masih berlangsung dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkini.
Hendra Gunawan menekankan pentingnya kepatuhan pada rekomendasi evakuasi dan pengawasan selanjutnya terhadap aktivitas gunung, untuk menghindari potensi kerusakan lebih lanjut atau korban jiwa.
Baca Juga: Pendaki Ditemukan Tewas di Gunung Agung Bali, Tim Sar Lewati Hujan Angin Demi Evakuasi