Chatbot AI Hadirkan Kendall Jenner Jadi Kakak Virtual
Chatbot AI telah menghadirkan 28 Chatbot wajah selebriti terkenal seperti Kendal Janner dan Tom Brady. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Meta Platforms Inc., perusahaan di balik raksasa media sosial Facebook, baru-baru ini menggebrak dunia kecerdasan buatan (AI) dengan peluncuran 28 chatbot AI yang menampilkan wajah selebriti terkenal seperti Kendall Jenner dan Tom Brady.
Hal ini merupakan salah satu langkah ambisius Meta dalam merangkul AI dengan wajah selebriti untuk menghadirkan pengalaman yang lebih personal dan interaktif bagi pengguna.
Mark Zuckerberg, CEO Meta Platforms Inc., mengumumkan peluncuran chatbot AI dengan wajah selebriti ini dalam acara Connect perusahaan bulan lalu. Ini merupakan langkah strategis Meta untuk menjadikan AI lebih menarik dan pribadi dengan dukungan para selebriti terkenal.
Sebagai contoh, chatbot AI bernama Billie, yang didasarkan pada kemiripan wajah Kendall Jenner, akan berperan sebagai kakak virtual yang memberikan saran kepada pengguna.
Begitu pula dengan Tom Brady yang menjadi instruktur olahraga virtual dengan nama Bru. Meta bahkan rela mengeluarkan uang senilai $5 juta atau sekitar Rp85 miliar hanya untuk mendapatkan hak penggunaan wajah selebriti ini.
Baca Juga : Fitur Baru WhatsApp, Bisa Buka Chat yang Dikunci pake Kode Rahasia
Peluncuran chatbot virtual dengan wajah selebriti ini tidak semudah yang terlihat. Selain masalah teknis, seperti pengembangan AI yang menggambarkan kemiripan wajah selebriti dengan akurat, ada pula permasalahan etika dan hukum yang harus diatasi.
Para selebriti Hollywood khawatir bahwa citra chatbot mereka dapat dimanipulasi untuk mengeluarkan pernyataan yang tidak pantas atau kontroversial. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Meta untuk menjaga kepercayaan para selebriti yang terlibat dalam proyek ini.
Tidak hanya masalah etika yang muncul, Meta juga mendapat kritik terkait fitur stiker AI yang mereka luncurkan bersamaan dengan chatbot AI selebriti.
Pengguna berhasil membuat gambar-gambar yang meresahkan, termasuk gambar seorang tentara anak-anak dan penggambaran tidak senonoh terhadap tokoh publik seperti Justin Trudeau.
Kontroversi ini menimbulkan kekhawatiran tentang penggunaan etis teknologi AI dan moderasi konten yang semakin mendesak diperlukan.
Penggunaan wajah selebriti dalam AI menawarkan potensi besar untuk meningkatkan pengalaman pengguna, terutama dalam interaksi dengan chatbot AI. Namun, kebijakan dan regulasi yang belum matang, serta kekhawatiran para selebriti, menjadi hambatan dalam menghadirkan inovasi ini. Mark Zuckerberg sendiri mengakui dalam sebuah wawancara bahwa ada "kebutuhan besar" akan AI versi selebriti.
Peluncuran chatbot AI dan stiker AI oleh Meta adalah tindakan ambisius yang memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap interaksi manusia dengan AI.
Meskipun demikian, dampak penggunaan teknologi ini harus diawasi secara ketat untuk menjaga etika dan keamanan, terutama ketika wajah selebriti digunakan dalam AI.
Selain itu, tantangan teknis seperti pengembangan AI yang akurat dan keamanan merek perlu diatasi dengan baik. Penggunaan AI ini dapat mengantarkan era baru AI interaktif yang lebih menarik, tetapi juga memicu pertanyaan serius tentang etika dan privasi.
Baca Juga : Mulai 2024, Gmail Akan Terapkan Aturan Baru Guna Cegah Spam Pada Kotak Masuk