CEO Google Sebut 'Kesenangan Tidak Harus Disamakan Dengan Uang'

CEO Google, Sundar Pichai mengatakan kepada karyawannya bahwa kesenangan tidak harus disamakan dengan uang di tengah keputusan perusahaannya mengurangi jumlah pegawai.

CEO Google Sebut 'Kesenangan Tidak Harus Disamakan Dengan Uang'
Sundar Pichai sebut kesenangan tidak harus disamakan dengan uang. Gambar : Reuters/Dok. Brandon Wade

BaperaNews - Sundar Pichai, CEO Google mengatakan kepada karyawannya untuk memisahkan kata “Happy-happy” dan “Money” di tengah keputusan perusahaan untuk menahan perekrutan pegawai baru dan mengurangi jumlah pegawai.

CEO Google Sundar Pichai menyampaikannya pada Selasa lalu (20/9). Awalnya, salah seorang pegawai bertanya, kenapa perusahaan membatasi bonus hiburan dan biaya perjalanan sementara perusahaan mencatat cadangan kas dan keuntungan yang besar.

Sundar Pichai kemudian menjawab “Menjadi sedikit lebih bertanggung jawab” di tengah kondisi ekonomi terberat dalam dekade terakhir dan menjelaskan bagaimana memotong pengeluaran bisa berpengaruh pada kesenangan di tempat kerja.

“Kecil dan suka berkelahi”, Sundar Pichai menyebutnya sebagai upaya untuk justifikasi perubahan fasilitas dan budaya perusahaan.

“Saya ingat saat Google masih kecil dan senang berkelahi. Kesenangan tidak harus selalu disamakan dengan uang. Saya pikir Anda bisa masuk ke perusahaan Startup yang orang-orangnya bekerja keras” jawabnya.

Google selama ini memang dikenal sebagai perusahaan dengan fasilitas ternyaman dan bonus bombastis untuk pekerjanya seperti adanya fasilitas terapis di tempat, program seni, kelas masak, kebugaran, dan lainnya. Belum termasuk gaji yang besar. Namun, tidak dijelaskan dalam tanya jawab tersebut fasilitas apa yang akan dikurangi perusahaan.

Baca Juga : Simak! Ini Alasan Pengguna Google Chrome Di Android Dan Windows Wajib Update

Pejabat Google lainnya memberitahu karyawan agar “Mencoba untuk tidak berlebihan” dan menjanjikan terus membayar karyawan di “Batas atas harga pasar sehingga kami bisa bersaing”, namun perusahaan tidak berencana membuat perubahan dalam kenaikan gaji, ekuitas, atau bonus karyawan.

Sundar Pichai melanjutkan, Google berkomitmen untuk menjaga karyawannya, termasuk sebagai perusahaan eksekutif berpenghasilan tertinggi, namun Sundar Pichai tidak menjelaskan kompensasi apa yang akan dipotong perusahaan.

Saat ini Google termasuk perusahaan teknologi sedang berhadapan dengan tantangan ekonomi, adanya potensi resesi, inflasi melonjak, naiknya suku bunga, juga penghasilan iklan yang melambat. Adapun pertumbuhan penjualan Google pada Kuartal III 2022 diperkirakan akan turun lebih dari 40% dari tahun sebelumnya.

Sundar Pichai mengakui ekonomi dan perluasan birokrasi jadi tantangan Google. Untuk menghadapinya, Google meluncurkan “Simplicity Spirit” pada Juli 2022 lalu untuk mengumpulkan ide dari 17.400 karyawan tentang cara mendapat hasil lebih baik, cepat dan hilangkan pemborosan.

CEO Google Sundar Pichai berharap Google bisa 20% lebih produktif sambil memperlambat perekrutan karyawan baru dan investasi. Pichai boleh saja bicara soal perbedaan uang dan kebahagiaan. Namun faktanya, di tahun lalu ia mendapat uang US@ 6,3 juta atau Rp 95,21 Miliar dari Google dan eksekutif puncak lainnya mendapat lebih dari US@ 28 juta.

Baca Juga : Diduga Lakukan Praktik Monopoli Di Indonesia, Ini Tanggapan Google