Bahan Kimia Penuhi Atmosfer Bumi, Para Ahli Ingatkan Dampak Ke Manusia
Para ahli temukan ratusan ton bahan kimia yang terbentuk tiap tahunnya di atmosfer bumi, manusia diingatkan apa dampak dari bahan kimia tersebut.
BaperaNews - Para ahli menemukan ratusan ton bahan kimia berbentuk atmosfer bumi di tiap tahunnya, bahan kimia tersebut bersifat reaktif dan bernama hidrotrioksida.
Menurut studi terbaru, hidrotrioksida bisa bertahan selama beberapa jam di atmosfer dan bisa berdampak untuk manusia maupun iklim.
Bahan kimia tersebut bisa berinteraksi dengan senyawa lain secara cepat, kehadiran bahan kimia tersebut menandakan bahwa para ahli kimia harus berpikir bagaimana prosesnya bisa sampai dan bisa ada di atmosfer bumi.
Hidrotrioksida sendiri ialah sebuah senyawa yang mengandung atom hydrogen dan tiga atom oksigen, ia disebut tidak stabil untuk berada dalam kondisi lama di bawah atmosfer. Namun pada penelitian terbaru diketahui Hidrotrioksida bisa bertahan lama dan bisa bereaksi dengan senyawa lain di atmosfer bumi.
“Kami melihat masa hidup dari salah satu hidrotrioksida setidaknya 20 menit” ujar ahli Kimia dari Universitas Kopenhagen, Henrim Grum. “Jadi itu cukup lama untuk mereka bisa melakukan segala hal di atmosfer” sambungnya.
“Kami sekarang bisa menunjukkan, melalui pengamatan bahwa senyawa ini benar-benar terbentuk di atmosfer bumi, Hidrotrioksida sangat stabil dan terbentuk hampir dari semua senyawa kimia” imbuh Jing Chen, mahasiswa dari Universitas Kopenhagen yang menulis penelitian tersebut.
Baca Juga : Top 3 Dunia, Kereta Cepat China Kecelakaan Hingga Ukraina Tak Mau Berunding Dengan Rusia
Hidrotrioksida biasanya didapatkan dari reaksi oksidasi isoprene yang diproduksi tanaman dan hewan, yang merupakan bahan utama karet di alam, bahan ini juga sering dipakai di pabrik untuk bahan kosmetik, pembersih rumah, pembersih pakaian, dan obat. 1% nya dilepaskan ke atmosfer bumi dan memiliki jejak sangat samar.
“Kami sangat senang bisa menunjukkan hidrotrioksida ada disana dan mereka hidup cukup lama di atmosfer bumi” tambah Torsten Berndt, ahli kimia atmosfer dari Institut TROPOS Jerman.
Namun sangat disayangkan sekali hal ini berdampak pada manusia dan iklim secara global, yakni menyebabkan sesak napas, nyeri dada, kerusakan mata, dan iritasi saluran pernapasan.
Maka dari itu, pabrik kimia dan sejumlah pihak terkait harus bisa memastikan bahan kimia ini tidak dipakai secara berlebihan serta mempertimbangkan bagaimana sistem pengolahan bahan tersebut, termasuk dalam pengelolaan limbahnya.
Manusia jika terpapar bahan kimia berlebihan tentu berdampak buruk, bisa mengganggu kesehatan dan kestabilan tubuhnya, termasuk dengan alam. Awan yang terlalu banyak mengandung bahan kimia bisa menyebabkan hujan asam yang akan mempengaruhi atau menaikkan kadar logam di dalam air dan tanah.
Kita semua harus melindungi atmosfer bumi dan kita semua diajak untuk bekerja sama membangun bumi yang lebih sehat seperti dahulu. Jika bukan kita, manusia, hewan, dan alam pun bisa perlahan memburuk.