Arab Saudi Gelar Perayaaan Halloween, Muncul Pro Dan Kontra

Arab Saudi dikabarkan menggelar perayaan Halloween pada pekan lalu, padahal sebelumnya negara tersebut melarang keras perayaan Halloween.

Arab Saudi Gelar Perayaaan Halloween, Muncul Pro Dan Kontra
Muncul pro dan kontra Arab Saudi gelar perayaan Halloween. Gambar : REUTERS/Ahmed Yosri

BaperaNews - Arab Saudi ikut menggelar perayaan Halloween pada pekan lalu. Padahal selama ini, kerajaan Islam tersebut melarangnya.

Acara dibuat bertajuk “Scary Weekend” diadakan pada Kamis dan Jumat pekan lalu di Boulevard Riyadh. Orang-orang datang dengan kostum mewah namun menakutkan sesuai temanya. Festival ini disebut sebagai bagian dari Riyard Season.

“Ketika Halloween sudah lama dijauhi di Negara Teluk, tamu di acara tersebut menggambarkan festival itu sebagai bentuk hiburan biasa yang tidak berbahaya” tulis media setempat Arab News.

“Ini adalah bentuk perayaan yang jujur dan besar, ada semangat bergembira. Tentang halal atau haramnya saya tak tau, kami merayakan hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain, kami juga tak percaya apapun tentang Halloween” ujar salah satu pengunjung.

“Aksi ini dilakukan karena niat, saya kesini hanya untuk bersenang-senang” imbuh pengunjung lainnya.

Scary Weekend ini ialah acara kostum kedua yang diadakan di Arab Saudi, acara pertama ialah tanggal 17 dan 18 Maret 2022 lalu juga dengan pesta kostum.

Baca Juga : Kronologi Pesta Halloween Yang Tewaskan 151 Orang Di Itaewon Korsel

Acara Halloween kali ini bahkan mendapat sponsor dari pemerintah. Perayaan ini kemudian mengundang kritik tajam dari para muslim dunia, mengingat selama  ini Arab Saudi dikenal sebagai salah satu Negara pusat ajaran Islam.

Yang seharusnya tidak merayakan atau membuat acara yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, Halloween dipandang sebagai budaya Negara barat yang seharusnya tidak perlu dirayakan oleh umat Islam meski hanya untuk bersenang-senang.

Islam menghargai dan menghormati semua ajaran agama, namun Islam juga melarang umatnya untuk merayakan sesuatu yang bukan berhubungan dengan Islam, merayakan artinya menjadi pengikut.

Kritik standar ganda juga menghujani, sebab sebelumnya Raja Salman melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW namun justru kini mengizinkan perayaan Halloween. Saat ini Arab Saudi memang telah mengangkat Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) sebagai pemimpin de factonya atau putra mahkota.

Sejak kepemimpinan MbS, sejumlah aturan diubah dengan alasan agar lebih moderat. Diantaranya ialah melonggarkan aturan pakaian bagi perempuan, mengizinkan konser, membuka bioskop. Penyatuan laki-laki dan wanita di kerumunan, hingga mengizinkan penjualan alkohol.

Aturan diperlonggar juga dengan alasan untuk melonggarkan Visa dan memperbanyak turis masuk agar berdampak baik bagi ekonomi Negara, tidak bergantung pada minyak bumi saja. Arab Saudi berniat melonggarkan sektor wisata, sebab itu sejumlah aturan disesuaikan untuk lebih banyak menarik wisatawan dan investor.

Baca Juga : Kesaksian WNI Ikut Pesta Halloween Di Itaewon: Sulit Jalan Dan Dorong-Dorongan