Aksi Penembakan Massal Di Hari Kemerdekaan AS, 6 Warga Tewas Dan 36 Luka
Aksi penembakan massal kembali terjadi di AS ketika parade Hari Kemerdekaan Amerika Serikat pada Senin, 04 Juli 2022. Aksi tersebut menyebabkan 6 warga tewas dan 36 warga lainnya terluka.
BaperaNews - Aksi penembakan massal terjadi di AS saat parade perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) pada Senin, 04 Juli 2022. Aksi penembakan massal tersebut tejadi di Highland Park, pinggir Kota Chicago, Negara bagian IIIinois.
Berdasarkan laporan yang didapat pada 04 Juli 2022, setidaknya ada lima warga yang tewas dan 24 warga lainnya terluka parah usai aksi penembakan massal tersebut.
Parade perayaan Hari Kemerdekaan AS dimulai jam 10 pagi, baru 10 menit setelah acara berjalan, parade berubah jadi menakutkan karena adanya letusan senjata api. Ratusan peserta langsung panik dan melarikan diri dari parade, sejumlah warga berteriak dan meninggalkan barang-barangnya.
“Tolong bubar, disini tidak aman” teriak seorang anggota kepolisian.
Polisi sendiri masih mencari tersangka dari aksi penembakan massal tersebut. Gubernur Illinois, JB Pritzker menyampaikan polisi terus mengawasi kondisi di Highland Park. Parade di Hari Kemerdekaan AS tersebut pun dibatalkan usai terjadi aksi penembakan massal.
Polisi menyatakan aksi penembakan massal dilakukan oleh seorang pria bersenjata membawa senapan berkekuatan tinggi, namun pelaku masih buron. Seorang saksi menyebut pelaku berkulit putih dan mungkin umurnya 18 – 20 tahun.
Baca Juga : Zelensky Bantah Titipkan Pesan Ke Putin Melalui Jokowi, Bagaimana Faktanya?
Pada Selasa pagi 5 Juli 2022, korban tewas dikonfirmasi bertambah jadi enam orang (tewas ketika dirawat di rumah sakit) dan 36 lainnya luka masih dirawat di rumah sakit. Semua korban tewas ialah orang dewasa. Sedangkan ada satu anak yang luka, saat ini dalam kondisi kritis.
Di sepanjang rute parade, kursi, balon, dan barang lainnya juga masih berserakan. “Semua orang awalnya mengira itu kembang api” ujar seorang saksi bernama Zoe. Zoe menyebut ia menyaksikan seorang gadis ditembak dan dibunuh pelaku.
“Sepertinya penonton jadi sasaran, jadi sangat acak, sangat disengaja, dan sangat menyedihkan”nujar Jubir Satgas Kejahatan Besar Lake Country, Christopher Covelli menambahkan. Presiden AS, Joe Biden terkejut atas kejadian tersebut dan menyatakan bersumpah akan memerangi “epidemi kekerasan senjata” di Negara tersebut. “Saya tidak akan menyerah” tegasnya.
Dari Arsip Kekerasan dengan senjata AS, aksi penembakan massal di Hari Kemerdekaan menyebabkan kematian hingga 40 ribu orang per tahunnya di negeri tersebut, hal ini membuat pejabat setempat memperketat aturan kepemilikan senjata api mulai dari mendata umur dan data media sosial, hingga melarang membawanya ke tempat yang umum dan sensitif.
Pekan lalu, Biden telah menandatangani UU Federal tentang Keamanan Senjata, hal ini dimaksudkan untuk memperketat aturan mengingat akhir-akhir ini sering terjadi aksi penembakan massal, sejumlah warga AS menyebut kini semua warga seolah seperti hidup dalam ketakutan.