Akhir Libur Lebaran, Penyu Ciletuh Rebahan, Tumpukan Sampah

Akhir libur lebaran telah usai, salah satu ikon Kota Sukabumi yakni patung penyu penuh dengan tumpukan sampah dan posisi penyu sedang rebahan.

Akhir Libur Lebaran, Penyu Ciletuh Rebahan, Tumpukan Sampah
Ilustrasi Tumpukan Sampah. Gambar : Unsplash.com/Dok. Antoine GIRET

BaperaNews - Libur lebaran sudah usai dan kini masyarakat mulai kembali ke rumah masing-masing, selama libur lebaran yang cukup panjang kemarin, sejumlah tempat wisata penuh, sejak H+2 hingga hari Jumat 6 Mei 2022.

Namun usai libur lebaran, keramaian kunjungan wisatawan menyisakan sejumlah pemandangan tidak menarik, diantaranya di Sukabumi. Salah satu ikon kota tersebut, patung penyu yang pindah di Gerbang Selamat Datang Geopark Ciletuh Pelabuhanratu Sukabumi penuh dengan tumpukan sampah di sepanjang jalurnya.

Penyu yang bergeser tak jauh dari pilar beton tersebut ramai diperbincangkan warga sekitar dan masyarakat yang melintas dimana posisi penyu yang telentang di dekat pilar beton disebut sedang rebahan.

“Sejak kemarin posisinya dibiarkan begitu saja, padahal itu masih baru, bahkan belum diresmikan kalau tidak salah, posisi penyu seperti sedang rebahan, mungkin lelah karena menghadapi ribuan wisatawan yang kemarin melintas di gerbang ini” gurau Dedi Heryadi, salah satu warga sekitar Pelabuhanratu hari Sabtu 7 Mei 2022.

Bagi pemerintah Kabupaten Sukabumi, penyu tersebut punya makna tersendiri di lambang daerah yakni punggung penyu yang bersanding dengan sayap wallet artinya posisi sumber daya alam yang potensial, penyu diletakkan di gerbang Geopark Ciletuh Pelabuhanratu untuk menyambut pengendara yang melewati gerbang dan di seberangnya juga ada patung ikan marlin.

Baca Juga : Angin Cleret Rusak Rumah Dan Tumbangkan Pohon Di Yogyakarta

“Posisi patung penyu ini awalnya di atas dekat pilar beton yang ada helm merah itu, kalau copotnya tidak tahu kenapa kurang tahu juga, setahu saya waktu hari Kamis masih ada di tempatnya, entah memang sengaja ada yang membongkar atau tidak sengaja lepas dari tempatnya” imbuh Dedi.

Ironisnya, patung penyu tersebut juga sudah rusak, kaki kanan depannya hancur dan kawat besinya nampak loncat keluar, kondisi di sekitar gerbang juga buruk, besi yang jadi pembatas tidak beraturan. Sedangkan di RTH Citepus justru ada sampah berlimpah hingga setinggi tembok.

Menurut Nanang, salah seorang pengunjung, sampah itu sudah beberapa hari di tempat tersebut dan dibiarkan menggunung begitu saja. “Sampahnya sudah banyak menumpuk padahal banyak wisatawan yang dating namun baru tadi dibersihkan, saya lihat ada petugas yang bawa truk” ujarnya.

Hal ini pun jadi sorotan warga Sukabumi dimana wisatawan yang dating seharusnya lebih tertib buang sampah di tempatnya serta tidak merusak apapun, seperti patung penyu yang ternyata sudah rusak tersebut.

Baca Juga : Penumpang Tanpa Tiket Penyebarangan Bakal Diusir Dari Pelabuhan