Vaksin Booster Akan Kena Biaya Rp 100.000 di Masa Endemi, Menkes: Masih Wajar

Menkes Budi Gunadi menyebut bahwa vaksin booster akan dikenai biaya sebesar Rp 100.000 ketika Indonesia telah masuk masa endemi.

Vaksin Booster Akan Kena Biaya Rp 100.000 di Masa Endemi, Menkes: Masih Wajar
Dimasa Endemi, Vaksin Booster Akan Dikenai Biaya Rp 100.000. Gambar : Unsplash.com/Dok. Ed Us

BaperaNews - Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengungkap, di masa depan ketika Indonesia telah masuk masa endemi, kemungkinan vaksin booster Covid-19 tidak akan gratis lagi, namun dikenai biaya sebesar Rp 100.000 per vaksin untuk harga vaksin booster tersebut.

Adapun harga vaksin booster itu dibebankan kepada masyarakat selain penerima bantuan iuran (PBI), untuk masyarakat yang termasuk PBI, biaya vaksin ditanggung oleh pemerintah. Vaksin booster Covid-19 ini diulang tiap 6 bulan sekali.

“Untuk masyarakat yang ga mampu nanti kita cover dari mekanisme PBI” jelas Budi Gunadi pada Rabu (8/2).

Harga vaksin booster Rp 100.000 tersebut menurut Budi seharusnya bisa diterima masyarakat, sebab harga sudah termasuk biaya lain di luar harga vaksinnya.

“Vaksin ini kan harganya sebenarnya di bawah Rp 100 ribu, nah vaksinnya itu belum pakai ongkos, harusnya ini bisa dibayar masyarakat secara independen gitu, tiap enam bulan sekali Rp 100 ribu, menurut saya ini angka yang masih make sense (wajar)” imbuhnya.

Baca Juga : Berapa Lama Jarak Waktu Vaksin Booster Pertama Ke Kedua? Cek Disini!

Sebelumnya Menkes Budi Gunadi memberi sinyal bahwa vaksin booster Covid-19 akan berbayar, tidak gratis seperti saat ini, namun biaya tidak dikenakan kepada PBI.

“Dan itu hanya di dalam negeri saja, vaksin yang lain kita lakukan rutin. Misalnya vaksin influenza, toh harganya 5-10 dolar. 10 dolar kan masih di bawah Rp 200 ribu, jadi untuk masyarakat non PBI nanti bisa beli vaksin sendiri di apotek” pungkas Menkes Budi Gunadi.

Aturan ini menurut Budi Gunadi untuk mengurangi beban Negara, sehingga Negara hanya fokus membantu rakyat miskin, kalangan rakyat yang mampu membayar biaya vaksin dengan uang sendiri.

Menkes Budi Gunadi juga menyebut adanya rencana ini bisa membuat masyarakat termotivasi untuk segera vaksin, ibarat mumpung masih gratis.

“Kita kan masih masa transisi dari pandemi ke endemi, yang penting intervensi pemerintah diturunkan, partisipasi masyarakat yang dinaikkan termasuk vaksinasi” tutup Menkes Budi Gunadi.

Anggaran kesehatan untuk tahun 2023 ini memang menurun dari tahun sebelumnya yakni Rp 178,7 Triliun, turun 16% dari tahun lalu yang memang masih fokus untuk menurunkan angka kasus Covid-19 di Indonesia.

Anggaran di tahun 2023 ini difokuskan untuk layanan reguler seperti menurunkan angka stunting sebab kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun dan kekebalan masyarakat makin membaik.

Maka segera lengkapi vaksin Covid-19 Anda baik itu vaksin primer dosis pertama dan kedua hingga vaksin lanjutan booster pertama dan kedua. Saat ini semua masih gratis, belum dikenai biaya. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir soal harga vaksin booster.

Baca Juga : Lokasi Vaksin Booster Kedua di Jabodetabek, Gratis!