Uya Kuya Diusir Ketua RT saat Kampanye, Ngebanting Kursi Hingga Kursi dilempar
Uya Kuya, calon legislatif dari partai PAN yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II, mengalami insiden tidak menyenangkan saat kampanye. Simak Berita selengkapnya!
BaperaNews - Uya Kuya, calon legislatif dari partai PAN yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II, mengalami insiden tidak menyenangkan saat kampanye. Ia mengaku diusir oleh Ketua RT di lokasi kampanye. "Waktu gue mengunjungi satu RT untuk sosialisasi kampanye, izin sudah lengkap semuanya. Dari Panwaslu, Polres, semua lengkap. Semua warga sudah ngumpul, enggak tahu kenapa RT-nya ngamuk-ngamuk," ungkap Uya Kuya dalam sebuah video yang diunggah ke akun TikTok-nya.
Detail Insiden yang Dialami Uya Kuya
Selama insiden tersebut, Uya Kuya menyaksikan perilaku agresif dari Ketua RT, termasuk melempar dan membanting kursi. Uya juga menyatakan bahwa tim kampanyenya diperlakukan dengan tidak sopan, dan alat peraga kampanye (APK) yang mereka miliki dirusak. “Ngebanting kursi, ngelempar kursi. Tim gue dikatain bangs**, cewek enggak benar. Terus APK gue dirobek, diinjak," cerita Uya.
Baca Juga : Kampanye Prabowo Subianto di Bandar Lampung Ditemani Oleh Zulhas Dan Raffi Ahmad
Respon Tenang dari Uya Kuya
Meskipun menghadapi situasi yang menegangkan, pembawa acara 'Rumah Uya' ini memilih untuk tidak terpancing emosi. Ia mempertimbangkan perasaan para warga yang hadir dan ingin bertemu dengannya, menunjukkan sikap profesional dalam menghadapi situasi yang sulit.
Pindah Lokasi Kampanye
Akibat kejadian tersebut, Uya Kuya memutuskan untuk berpindah ke RT lain untuk melanjutkan kegiatan kampanyenya. Di lokasi baru, ia mendapat sambutan yang lebih positif dan mendukung. “Akhirnya kita pindah, malah difasilitasi sama RT sebelah, kita ada jadwal juga di RT sebelah," kata Uya, mengungkapkan pengalaman yang lebih baik di lokasi kedua.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang tindakan Ketua RT tersebut. Uya Kuya menyuarakan keheranannya, “Apa boleh seorang RT berlaku seperti itu? Ngomong kasar, sampai APK saya diinjak," menunjukkan kekhawatiran tentang perilaku tidak pantas yang dihadapi selama kampanye.
Baca Juga : Uya Kuya Tolak Permintaan Maaf Atas Konten Bisnis Ilegal di Penjara