Top 3 Dunia, Dubes Rusia Soal Ramzan Kadyrov, Calon PM Baru Singapura
Berita Dunia terkini dimulai dari dubes Rusia yang mengomentari sikap Ramzan Kadyrov, calon PM baru Singapura hingga Rusia yang meminta Ukraina menyerah!
BaperaNews - Top 3 dunia dimulai dari dubes Rusia yang mengomentari sikap Ramzan Kadyrov (pemimpin Chechnya), berita dunia lainnya ialah tentang calon PM baru Singapura dan Rusia yang meminta Ukraina menyerah.
Selengkapnya kami sajikan dalam rangkuman berita top dunia yang terbaru berikut ini.
- Dubes Rusia komentari Ramzan Kadyrov
Ramzan Kadyrov, Pemimpin Chechnya ialah salah satu sekutu Rusia yang turut mengirim pasukannya untuk menyerang Ukraina. Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menyatakan pendapatnya, “Dia tahu bagaimana untuk membuat pendapatnya didengar, dia melakukan dengan cara sederhana. Ramzan Kadyrov punya cara yang baik untuk menyampaikan yang dipikirkannya dan terbukti dari reaksi di setiap unggahannya” ujarnya hari Jumat 15 April 2022.
Kadyrov sebelumnya pada 13 April 2022 mengucap terima kasih pada Negara-negara islam yang tidak menjatuhkan sanksi untuk Rusia diantaranya Arab Saudi, Turki, Iran, Suriah, Libya, palestina, Irak, dan Indonesia.
Baca Juga: Makna Penting Kapal Perang Rusia yang Hancur Diserang Ukraina
- PM Baru Singapura
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengumumkan akan ada PM baru menggantikan dirinya yakni Lawrence Wong. Lawrence terpilih pada hari Kamis lalu 14 April 2022 dan membuka jalannya untuk jadi perdana menteri.
“Lawrence akan menggantikan saya sebagai PM Singapura, baik sebelum atau sesudah pemilu berikutnya, itu jatuh temponya pada tahun 2025 dan pastinya akan jadi pertarungan yang sulit” ujar Lee dalam sebuah keterangan resmi di media sosial Sabtu 16 April 2022.
- Rusia meminta Ukraina menyerah
Rusia meminta pasukan Ukraina yang berperang di Mariupol menyerah pada hari Minggu ini 17 April 2022. “Didasari prinsip kemanusiaan, angkatan bersenjata Rusia menawarkan untuk menghentikan kekerasan apapun dan turunkan senjata mulai jam 06.00 waktu Moskow pada 17 April 2022, tiap orang yang menyerah dijamin hidupnya akan diselamatkan” ujar pernyataan resmi Pertahanan Rusia.
Namun hingga 17 April 2022 sore hari jam 15.00, Ukraina belum memberi tanggapan apapun atau menyatakan peletakan senjata, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky justru menyebut situasi di Mariupol saat ini amat sulit. “Terjadi krisis kemanusiaaan namun mereka membela diri” ujarnya kepada media lokal. Diperkirakan masih ada 100 ribu orang di Mariupol meski kota itu sudah lama dikuasai oleh Rusia sejak Februari 2022 lalu.
Baca Juga : Respon Provokasi AS, China Akan Kirimkan Kapal Perang Hingga Jet Tempur Ke Perbatasan Taiwan