Ternyata Ini Biang Kerok Muncul Banyak Penyakit di Indonesia

Berbagai macam penyakit di Indonesia mulai meningkat bersamaan dengan menurunnya angka penyebaran Covid-19.

Ternyata Ini Biang Kerok Muncul Banyak Penyakit di Indonesia
Biong Kerok Penyakit yang Muncul di Indonesia. Gambar : Unsplash.com/Dok. Viktor Forgacs

BaperaNews - Bersamaan membaiknya kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia, ternyata dibarengi dengan meningkatnya beragam jenis penyakit di Indonesia terutama daerah-daerah yang minim akses layanan kesehatan.

Namun penyakit yang muncul tersebut dianggap masih kategori aman karena bisa dicegah melalui imunisasi.

Salah satu contoh kasus penyakit di Indonesia yang cukup menggemparkan publik terjadi pada tanggal 10 November 2022.

Status KLB di Aceh harus ditetapkan karena banyak masyarakat yang terkena polio. Kasus tersebut awalnya ditemukan pada seorang anak yang berusia 7 tahun.

Menurut keterangan pihak keluarga, anak tersebut memang sejak lahir tidak pernah mendapatkan imunisasi sama sekali sehingga harus berakhir dengan lumpuh akibat penyakit polio yang menyerangnya.

Sebelum kasus penyakit di Indonesia ini memang sudah terdeteksi oleh pemerintah pada tanggal 10 Oktober 2022.

Akhirnya, pada tanggal 6 November 2022 berbagai gejala polio mulai muncul seperti kelemahan pada sistem alat gerak hingga demam.

Baca Juga : Kasus Covid-19 Naik! Masyarakat Diminta Perketat Prokes Saat Mudik Lebaran

Lebih lanjut, pada tanggal 18 Oktober, anak tersebut juga sempat melakukan pemeriksaan lanjutan untuk dicek di laboratorium. Ternyata hasil yang didapatkan dari pemeriksaan tersebut memang anak tersebut positif mengidap polio.

Tak lama dari kasus folio, di daerah Garut Jawa Barat juga sempat ditetapkan status KLB karena banyak anak yang menderita difteri.

Status KLB tersebut resmi disahkan setelah adanya SK Bupati Nomor 100.3.3.2/KEP.91-DINKES/2023. Setidaknya ditemukan 7 warga yang positif mengidap difteri.

dr Maria Endang Sumiwi yang merupakan Dirjen Kesehatan Masyarakat dari Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa faktor pemicu utama harus diambil tindakan menetapkan status KLB di beberapa daerah karena dampak dari penyebaran Covid-19 yang membuat kegiatan imunisasi menjadi menurun drastis.

Imbas dari pandemi yang cukup lama membuat banyak layanan kesehatan menjadi tutup sementara untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari kerumunan.

“Sebelumnya memang data menunjukkan terjadi banyak kasus penyakit yang meningkat, dimana sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan imunisasi,” ungkap dr Maria Endang Sumiwi.

Mulai membaiknya kasus Covid-19 di berbagai daerah, akhirnya segera dimanfaatkan untuk mengejar berbagai program imunisasi anak yang sebelum memang harus ditunda.

“Nah untuk mencegah dari resiko stunting pada anak hingga resiko kematian, untuk itu cakupan imunisasi mulai digencarkan kembali,” tutur dr Maria Endang Sumiwi.

Baca Juga : Terdeteksi Masuk RI, Simak Gejala Covid-19 Varian Arcturus