Terjadi Lagi, Siswa SMP di Samosir Dicukur Setengah Botak oleh Gurunya
Guru di Sumatera Utara mencukur setengah botak rambut siswa sebagai upaya mendisiplinkan mereka
BaperaNews - Seorang guru dengan inisial JT dari SMPN 1 Sianjur Mulamula, Samosir, Sumatera Utara, melakukan pemotongan rambut siswa dengan cara yang tak wajar.
Tindakan tersebut sebagai upaya mendisiplinkan siswa yang memiliki rambut sedikit panjang. Potongan rambut yang dilakukan oleh guru tersebut mencukur bagian tengah kepala siswa Samosir sehingga tampak setengah botak.
JS, salah satu siswa yang menjadi korban, merasa sangat malu dengan kejadian cukur rambut ini hingga terpaksa menggunduli seluruh rambutnya.
"Anak saya menangis saat pulang dari sekolah. Saya terkejut melihat rambutnya dipotong seperti itu," ungkap MP, ibu kandung JS.
Berawal dari insiden cukur rambut ini, orangtua siswa merasa sangat kesal dan sempat berencana untuk melaporkan guru Samosir ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Namun, kesepakatan damai dicapai setelah guru JT menyampaikan permintaan maafnya.
"Jika tidak ada permintaan maaf di atas kertas bermaterai, saya akan laporkan dia (JT) ke Komisi Perlindungan Anak." ujar MP.
Baca Juga : Guru Gunting Paksa Rambut Siswi Berhijab, Susi Pudjiastuti: "Jahat Sekali"
Situasi ini memicu perdebatan di masyarakat, terutama setelah video potongan rambut siswa Samosir dicukur setengah botak beredar di media sosial.
Peristiwa tersebut memang menjadi sorotan masyarakat Samosir luas dan menjadi pertanyaan banyak pihak tentang metode disiplin di lingkungan pendidikan.
Brigadir Vandu P Marpaung dari Polres Samosir membenarkan bahwa guru Samosir dengan inisial JT memang telah memotong rambut siswa dengan cara tak wajar dengan tujuan mendisiplinkan mereka.
"Guru JT mengakui dia telah mencukur rambut siswa JS dengan bentuk tak wajar dengan tujuan agar mendisiplinkan siswa," ungkap Vandu.
Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir langsung mengambil tindakan terhadap insiden ini. Guru JT dipanggil dan diberikan surat peringatan.
Jhonson Gultom, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Samosir, mengemukakan keprihatinannya mengenai tindakan cukur rambut siswa Samosir tersebut.
"Saya sendiri tidak setuju atas hal itu, karena sangat berpotensi dapat ejekan dari teman di sekolahnya, sehingga mental si anak tersebut jadi terganggu," kata Jhonson.
"Yang jelas, kami juga tidak setuju atas tindakan yang dilakukan JT," jelas Teksin Simbolon, Kepala SMPN 1 Sianjur Mulamula menegaskan sikap pihak sekolah.
Tindakan semacam ini tentunya bukan solusi mendidik yang tepat. Semestinya, pendekatan yang lebih mendidik dan menghargai martabat siswa harus dikedepankan dalam proses belajar mengajar.
Diharapkan kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama bagi dunia pendidikan di Samosir, agar tidak terulang kembali. Dengan pendidikan yang berbasis rasa empati dan pengertian, generasi muda Samosir akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan berintegritas.
Baca Juga : Dirayu Ingin Dinikahi, Siswi Asal Nunukan Disetubuhi Kekasih