Tega! Seorang Anak di Sultra Bunuh Ibu Kandung Gegara Pulang Kerja Tak Ada Makanan

Seorang pria dengan gangguan jiwa di Sulawesi Tenggara yang membunuh ibunya karena tidak ada makanan di rumah.

Tega! Seorang Anak di Sultra Bunuh Ibu Kandung Gegara Pulang Kerja Tak Ada Makanan
Tega! Seorang Anak di Sultra Bunuh Ibu Kandung Gegara Pulang Kerja Tak Ada Makanan. Gambar : Okezone.com/Robert

BaperaNews - Seorang pria berusia 28 tahun dengan inisial IW di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), tega membunuh ibu kandungnya, DR (55), setelah pulang kerja dan mendapati tidak ada makanan yang disediakan di rumah.

Tragedi anak bunuh ibu kandung ini menjadi sorotan masyarakat Sulawesi Tenggara. Pada Minggu (10/9) sekitar pukul 12.00 WITA.

IW yang baru saja pulang dari tempat kerjanya mendapati rumahnya di Desa Meronga Raya, Kecamatan Lalembuu di Sultra kosong tanpa hidangan makan siang.

"Diduga pelaku membunuh ibu kandungnya dikarenakan merasa marah karena pada saat pulang kerja dan akan makan siang mendapati di rumah tidak ada makanan," ungkap Kapolres Konawe Selatan, Sultra, AKBP Wisnu Wibowo, Minggu (10/9).

Namun, di balik tragedi pembunuhan di Sulawesi Tenggara ini, terdapat latar belakang yang mendalam tentang kondisi kesehatan mental IW. IW dikenal memiliki riwayat gangguan jiwa atau ODGJ dan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Kota Kendari sejak tahun 2018. 

"Pelaku ini anak kedua dari 3 bersaudara dan sudah mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2018. Sekitar tahun 2020, pemerintah desa bersama pihak keluarga membawa pelaku ke rumah sakit jiwa Kota Kendari," ungkap AKBP Wisnu. 

Baca Juga : Diduga Maling Sandal, ODGJ Ini Ditemukan Tewas Penuh Luka

Pasca perawatan selama tiga bulan di rumah sakit jiwa, IW dikembalikan kepada keluarganya. Walaupun dinyatakan kondisinya membaik, IW masih terus mengonsumsi obat-obatan khusus untuk menjaga kondisi kejiwaannya.

"3 bulan dirawat, pelaku dipulangkan kembali karena kondisinya sudah mulai membaik dan gangguan jiwa yang dideritanya hanya kambuhan sambil mengkonsumsi obat yang diberikan dari pihak rumah sakit," sambung Wisnu.

Kondisi IW semakin memburuk ketika ia beberapa kali melakukan pengrusakan perabotan rumah, seperti TV dan lemari. "Pelaku sering melakukan pengrusakan pada perabotan rumah seperti TV, lemari, dan dinding rumah dengan cara ditendang dan dipecahkan," lanjut Wisnu.

Setelah aksi pembunuhan tersebut, IW dengan santainya mendatangi tetangga berinisial KS dan memberitahu bahwa ibu kandungnya sudah meninggal. Saat dicek oleh tetangga, benar saja, DR ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

"Jadi usai aksi pembunuhan ibu kandung di Konawe Selatan tersebut, pelaku datang ke rumah tetangganya. Dia bilang mamanya sudah meninggal. Setelah dicek ternyata benar, akhirnya langsung dilaporkan," ungkap Wisnu.

Polisi kini tengah menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan IW untuk memastikan apakah saat melakukan perbuatan tersebut, IW dalam keadaan sadar atau tidak.

"Dugaannya dia mengalami depresi atau orang dalam gangguan jiwa. Tapi nanti, karena masih kita menunggu pemeriksaan kejiwaannya." Kapolres Konawe Selatan, AKBP Wisnu Wibowo, mengonfirmasi.

Tragedi pria bunuh ibu kandung ini menjadi pengingat betapa pentingnya perhatian dan pemahaman mengenai kesehatan mental di masyarakat.

Sebuah masalah sepele seperti tidak disediakannya makan siang ternyata dapat memicu tragedi besar seperti pembunuhan di Sulawesi Tenggara jika berhadapan dengan seseorang yang memiliki gangguan kejiwaan. 

Baca Juga : Keji! Suami di Bekasi Bunuh Istri di Hadapan Anak-anaknya