Petinju 15 Tahun Jatuh di Ring, Sempat Koma lalu Meninggal
Farhat Mika Rahel Riyanto, seorang petinju berbakat berusia 15 tahun, meninggal tragis setelah menerima pukulan fatal di pertandingan tinju Porprov Jatim.
BaperaNews - Seorang petinju porprov Jatim berusia 15 tahun, Farhat Mika Rahel Riyanto, meninggal setelah jatuh dan koma saat bertanding di ring tinju.
Peristiwa tragis tersebut terjadi saat laga perempat final Porprov Jatim 2023 yang berlangsung di Auditorium Universitas Darul Ulum, Kabupaten Jombang.
Farhat Mika, yang merupakan atlet tinju berbakat dari Bondowoso, bertanding melawan petinju dari Blitar pada Senin (11/9). Saat pertandingan memasuki ronde ketiga, petinju muda ini mendapatkan pukulan yang menyebabkan dia terjatuh.
"Kena pukulan, kerasnya benturan itu," ungkap Jono, panitia pelaksana pertandingan tinju di Jawa Timur.
Ia menambahkan bahwa pelatih Farhat sebenarnya telah melempar handuk putih menandakan kondisi Farhat sudah tidak aman. Namun, tak lama setelah itu, kondisi Farhat memburuk hingga akhirnya masuk dalam koma.
Baca Juga : Dinar Candy Ajak Pamela Safitri Adu Tinju, Buntut Dihina Cebol
Dalam kondisi yang mengkhawatirkan, petinju 15 tahun itu dilarikan ke RSUD Jombang. Sayangnya, nasib malang menimpa Farhat yang dinyatakan meninggal pada Selasa (12/9) pukul 02.10 WIB.
Farhat, yang dikenal berasal dari keluarga terpandang di Bondowoso, masih aktif sebagai siswa SMA di Jawa Timur.
"Menang, tapi setelah itu ada keluhan sakit memang di kepalanya," kata Supriyanto, ayah dari petinju muda ini, mengenang kemenangan putranya di babak penyisihan sebelumnya.
News mengenai kematian tragis petinju muda ini mendapatkan reaksi cepat dari berbagai pihak. Ketua KONI Jatim, M. Nabil, mengonfirmasi bahwa semua prosedur pertandingan telah dilaksanakan sesuai aturan.
"Artinya, tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penyelenggara sebelum maupun saat pertandingan," ujar Nabil. Mustofa Abidin dari Bidang Hukum KONI Jatim juga menegaskan hal serupa.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan duka atas kejadian ini, KONI Jatim langsung melakukan takziah ke rumah duka di Bondowoso. Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Gubernur Khofifah Indar Parawansa, memutuskan untuk menghentikan pertandingan tinju Porprov Jatim.
"Pertandingan cabor tinju yang digelar di Jombang kami hentikan. Tidak ada kelanjutannya," tegas Nabil.
Kejadian ini mengingatkan kita akan risiko dan tanggung jawab yang dimiliki setiap atlet tinju serta pentingnya keamanan dan keselamatan saat bertanding di ring tinju. Sebuah tragedi yang semoga tidak terulang kembali di masa depan di Jawa Timur atau di tempat lain.
Baca Juga : Jadi Tumbal Proyek, 7 Kuli di India Tewas Akibat Terjun dari Lantai 40