Tak Terima Ditegur Usai Beri Makanan Pedas ke Bayi, Mertua Pukul Menantu dengan Gantungan Baju
Mertua memukul menantu dengan gantungan baju setelah ditegur memberi makanan pedas pada bayi. Insiden ini viral, soroti pentingnya kesehatan anak.
BaperaNews - Kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan mertua dan menantu mencuri perhatian publik setelah insiden viral di media sosial mengenai pemberian makanan pedas kepada bayi berusia 1,5 tahun.
Kejadian ini terjadi pada (3/11) dan berawal dari teguran seorang ibu muda kepada mertuanya, yang kemudian berujung pada kekerasan fisik.
Peristiwa ini dimulai saat menantu, ibu dari bayi tersebut, mengetahui bahwa mertuanya memberikan makanan pedas berupa balado teri terong kepada anaknya yang masih sangat kecil.
Bayi itu menunjukkan reaksi tidak nyaman, bahkan menangis karena kepedasan. Mengetahui hal ini, sang menantu menegur mertuanya dengan anggapan bahwa tindakan tersebut bisa membahayakan kesehatan anaknya.
Teguran tersebut memicu respons emosional dari mertua, yang merasa tersinggung dan membalas dengan kata-kata kasar. Konflik keduanya pun memanas dan berubah menjadi adu mulut.
Dalam video yang viral, mertua terlihat mengatakan, "Aku kan niatnya bagus, kasih makan anak lo. Mikir dong, gila lo," yang dibalas oleh menantu dengan seruan, "Elo yang gila."
Keributan ini tidak berhenti di adu mulut saja, melainkan berkembang menjadi kekerasan fisik. Mertua dilaporkan menyerang menantunya menggunakan berbagai benda seperti piring plastik dan gantungan baju.
Dalam video yang diunggah di Instagram dan akun X @kegblgnunfaedah, tampak sejumlah barang berjatuhan di sekitar lokasi kejadian akibat bentrokan tersebut.
Sang menantu, yang juga ibu dari bayi, menyatakan bahwa mertuanya terus memukulnya meski anaknya menangis.
Baca Juga : Tak Terima Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penganiayaan, Pendeta di Semarang Ditusuk Menantu
"Padahal anakku udah nangis, tapi dia tetap aja mukulin aku terus," ungkap ibu bayi itu dalam keterangan videonya. Ia bahkan sempat meminta bantuan orang di sekitar untuk menghentikan kekerasan yang dialaminya.
"Aku minta tolong biar ada yang dateng dan biar berhenti mukulin aku pake gantungan baju," lanjutnya.
Kejadian ini sekaligus menyoroti risiko kesehatan yang dihadapi balita jika diberikan makanan pedas. Makanan pedas diketahui dapat memicu berbagai masalah pencernaan pada bayi dan balita, yang sistem pencernaannya masih dalam tahap perkembangan.
Ahli kesehatan mencatat bahwa makanan pedas dapat menyebabkan mual, muntah, gastritis, hingga diare pada anak kecil.
Dokter anak, dr. Shita, menjelaskan, "memberikan makanan pedas pada anak dengan tiba-tiba akan menstimulasi sensorik nyeri pada anak," yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan hingga nyeri pada saluran pencernaan mereka. Reaksi ini pun terlihat dalam kasus bayi tersebut, yang menangis dan mengalami ketidaknyamanan.
Kasus ini mengungkap pentingnya perhatian terhadap kesehatan anak sekaligus hubungan baik antara mantu dan mertua. Bagi bayi, pemilihan nutrisi yang aman dan sesuai dengan kemampuan pencernaannya sangat krusial untuk mencegah dampak negatif bagi kesehatannya.
Di sisi lain, hubungan yang harmonis antara mertua dan menantu diperlukan untuk menghindari perselisihan yang bisa berujung kekerasan. Komunikasi dan pengertian mengenai peran masing-masing dalam keluarga seharusnya dijaga agar tidak terjadi konflik dalam rumah tangga.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan bayi serta sikap saling menghormati dalam keluarga, demi menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi semua anggota keluarga.
Baca Juga : Sakit Hati Tak Dianggap, Menantu Bunuh Mertua di Kendari