Siswa SMP Diduga Dianiaya Saat Latihan Silat, Pendarahan Hingga Otak
Seorang siswa SMP di Tulungagung mengalami penganiayaan selama latihan pencak silat di sekolahnya, alami pendarahan di rongga otak.
BaperaNews - Polres Tulungagung tengah menyelidiki kasus kematian tragis seorang siswa SMP berinisial REB (16) yang diduga mengalami penganiayaan selama latihan pencak silat di sekolahnya.
Kejadian ini menjadi perbincangan hangat setelah korban tewas saat dirawat di RS Era Medika, Tulungagung, Rabu (22/11). REB, yang sempat mengikuti latihan silat pada Sabtu (18/11), dirujuk ke rumah sakit pada Selasa (21/11).
Menurut Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah, hasil autopsi jasad korban menunjukkan adanya luka di organ dalam, dengan pendarahan di rongga otak sebagai yang paling fatal.
"Proses autopsi dilakukan bersama dokter forensik di RS Bhayangkara Kediri, dan yang paling kelihatan ada di leher bagian belakang, rongga dada, sama di rongga otak," ungkap Fatahillah.
Namun, penyebab pasti dari pendarahan tersebut masih dalam penyelidikan. "Kami masih melakukan penyelidikan, ada sejumlah saksi yang dimintai keterangan, juga memeriksa rekaman CCTV," tambahnya.
Sebelumnya, lima orang yang berada di lokasi latihan silat di SMAN 1 Ngunut dimintai keterangan. Setelah proses penyelidikan, fokus kemudian mengerucut pada dua orang yang dicurigai melakukan kontak fisik langsung dengan REB. Rekaman CCTV juga menguatkan keterlibatan kedua orang tersebut pada penganiayaan.
"Rekaman CCTV menunjukkan ada kontak fisik, lalu korban terjatuh di tempat latihan. Di sana dimungkinkan kepala korban terbentur," jelas Fatahillah.
Kontak fisik itu mencakup tendangan memutar yang mengenai bagian depan tubuh korban, membuatnya terjatuh dengan posisi terjengkang di lapangan voli SMAN 1 Ngunut.
Baca Juga : Sadis! Istri Dianiaya Suami Gegara Minta Uang Berobat Anak
Proses jatuhnya korban terbilang cepat, namun kejadian inilah yang dicurigai menyebabkan benturan di bagian belakang kepala. Kejadian ini terjadi pada Sabtu (18/11), dan proses penyelidikan masih berlangsung hingga hari Selasa.
Menurut keluarga, REB pulang dari latihan silat dengan keluhan sakit punggung. Meskipun keluarga memberikan obat sakit punggung, kondisi kesehatannya semakin memburuk. Kondisi lemas, kehilangan nafsu makan, dan mulai membiru membuat keluarga membawanya ke RS Era Medika pada Selasa (21/11/2023).
"Dicek saturasinya, ternyata hanya 67 persen. Akhirnya langsung dikasih oksigen," kata kerabat korban.
Hasil rontgen menunjukkan adanya pembengkokan tulang belakang di atas tulang ekor. Meski sempat membaik, REB tiba-tiba mengalami kejang dan akhirnya meninggal dunia.
Satuan Reserse Kriminal Polres Tulungagung, Muchammad Nur, menyatakan bahwa orang tua korban sedang membuat laporan di Polres Tulungagung. "Nanti kami akan melakukan pendalaman," ujarnya. Hingga berita viral ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian REB.
Ia menegaskan bahwa proses autopsi tidak dapat secara langsung menunjukkan luka fisik dari luar.
"Kalau luka fisik tidak kelihatan dari luar, dia hanya muntah-muntah saja. Kalau luka dalam, hanya dokter forensik yang bisa memastikan," jelas Nur. Proses autopsi pun masih menunggu izin dari pihak keluarga.
Baca Juga : Viral! Pria di Sumbar Lakukan Penganiayaan, Dibanting Berkali-kali Hingga Dibuang ke Sungai