Warga Bogor Gelar Demo Sambil Masak Jengkol dan Ikan Cue di Balai Kota

Warga Bogor gelar demo di Balai Kota sambil masak jengkol dan ikan cue, tuntut perubahan status tanah dan penghentian sewa.

Warga Bogor Gelar Demo Sambil Masak Jengkol dan Ikan Cue di Balai Kota
Warga Bogor Gelar Demo Sambil Masak Jengkol dan Ikan Cue di Balai Kota.Gambar : Dok. Kompas

BaperaNews - Sejumlah warga Kampung Babakan Baru, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Balai Kota Bogor, Senin (11/11). Aksi demo ini dipicu oleh polemik status tanah yang telah mereka tempati selama puluhan tahun. 

Dalam demonstrasi yang berlangsung, para peserta tidak hanya menyuarakan tuntutannya, tetapi juga membawa perlengkapan dapur, menjadikan halaman Balai Kota Bogor sebagai "dapur" untuk memasak. Beberapa ibu-ibu terlihat dengan santainya menggoreng jengkol dan ikan cue, bahkan mereka juga berencana membuat sambal untuk konsumsi para pengunjuk rasa.

Koordinator aksi, Putra Sungkawa, mengungkapkan bahwa ada tiga tuntutan utama yang disampaikan dalam unjuk rasa tersebut. Warga menginginkan agar Pemerintah Kota Bogor segera mengubah status tanah yang mereka tempati menjadi kavling dan menghentikan tagihan uang sewa tempat tinggal yang selama ini dikenakan.

"Kami melakukan aksi untuk mendesak Pemkot Bogor agar segera mengembalikan status tanah sewa warga menjadi kavling," ujar Putra saat ditemui di lokasi. Selain itu, warga juga menuntut kepastian status tanah mereka hingga tanah tersebut memiliki sertifikat. 

Baca Juga: Klarifikasi Isu Toilet Berbayar di SPBU, Pertamina: Lapor Jika Ada Petugas yang Tarik Biaya!

Kepada wartawan, Putra menegaskan bahwa warga tidak akan meninggalkan Balai Kota Bogor hingga tuntutannya dipenuhi. Bahkan, beberapa warga mempersiapkan tenda berukuran besar untuk menginap di halaman Balai Kota.

 "Sekarang kami sedang siapkan tenda berukuran besar, jadi bisa muat banyak warga untuk nginap di sini. Jadi nanti gantian, ibu-ibu pulang terus bapak-bapak nginap," tambahnya. Hal ini menunjukkan keseriusan mereka dalam memperjuangkan hak atas status tanah yang telah mereka tempati.

Menurut pengamatan di lokasi, unjuk rasa kali ini memang cukup berbeda dari aksi pada umumnya. Selain membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan, para pengunjuk rasa juga membawa peralatan masak seperti kompor, gas tiga kilogram, penggorengan, dan panci.

Sejumlah ibu-ibu tampak memasak sambil berdiskusi mengenai masalah yang sedang mereka hadapi. Salah seorang peserta aksi mengatakan bahwa mereka memasak untuk menyuplai konsumsi bagi teman-teman yang sedang berunjuk rasa, dengan menu jengkol goreng dan ikan cue yang menjadi hidangan utama.

Polemik terkait status tanah ini sudah berlangsung cukup lama. Warga Kampung Babakan Baru mengklaim telah tinggal di lokasi tersebut selama puluhan tahun, namun status tanah yang mereka tempati hingga saat ini masih dalam bentuk sewa. Mereka merasa bahwa tanah tersebut seharusnya dapat diberikan status kavling yang lebih pasti dan legal, terutama agar mereka bisa mengurus sertifikat tanah secara sah. 

Sementara itu, aksi yang berlangsung di depan Balai Kota Bogor ini mendapat perhatian dari sejumlah pihak. Warga berharap agar Pemerintah Kota Bogor segera menanggapi tuntutan mereka dengan cepat dan serius.

Mereka menyatakan bahwa jika tidak ada tanggapan yang memadai, mereka akan tetap bertahan di lokasi tersebut dengan tenda yang telah disiapkan. Bahkan, mereka menyebutkan bahwa mereka siap melakukan aksi lanjutan jika permintaan mereka tidak dipenuhi dalam waktu dekat.

Baca Juga: Viral Video Karyawan Outlet Ayam Cepat Saji di Gambir Tak Pakai Baju Saat Masak