Kisah Tragis, Siswa di Demak Bacok Guru Hingga Kritis
Insiden tragis terjadi di Demak, seorang guru dibacok oleh muridnya. Baca kronologinya di sini!
BaperaNews - Seorang guru Madrasah Aliyah di Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Demak, bernama Ali Fatkurrohman, menjadi korban penganiayaan sadis oleh muridnya, AR, di dalam kelas pada Senin (25/9).
Peristiwa mengejutkan ini terjadi saat guru tersebut tengah membagikan soal ujian tengah semester, menyebabkan trauma mendalam pada saksi mata dan meresahkan warga setempat.
Ali Fatkurrohman, atau yang juga dikenal sebagai Fathur, adalah guru kesiswaan yang pada hari tersebut sedang mengawasi Penilaian Tengah Semester (PTS).
Di tengah kegiatan tersebut, AR, siswa kelas X, masuk ke kelas dengan mengucapkan salam, kemudian secara tiba-tiba mengayunkan senjata tajam sebanyak tiga kali ke arah guru tersebut, mengenai bagian leher dan tangan kanannya. Seketika itu juga, situasi kelas menjadi kacau dan beberapa siswa lainnya sampai jatuh pingsan.
Menurut Kapolsek Kebonagung, AKP Suwondo, setelah pembacokan tersebut, AR langsung keluar dan melarikan diri dari lokasi kejadian, membuang sabitnya di lapangan depan sekolah. Polisi kemudian mengamankan sabit tersebut sebagai barang bukti dan segera memulai pencarian terhadap pelaku.
Kondisi Fathur saat itu sangat kritis. Ia segera dilarikan ke RSUP Dr. Kariadi Semarang mengingat kondisinya yang semakin memburuk. Kabar terakhir menyebutkan bahwa Fathur sudah lepas dari masa kritisnya dan kondisinya mulai membaik.
Baca Juga: Kronologi Pembacokan Dua Pelajar Asal Bogor
Motif di balik kejadian tragis ini masih dalam penyelidikan, namun Kasatreskrim Polres Demak, AKP Winardi, mengungkapkan kemungkinan AR tidak terima dengan nilai UTS-nya yang kurang memuaskan.
“Ketika pembagian nilai semester, (pelaku) tidak terima nilainya jelek," kata Winardi. Meskipun demikian, Kepala Tata Usaha sekolah, Aenul Ibad, mengatakan bahwa pihak sekolah masih belum mengetahui pasti penyebab kejadian tersebut.
Seusai insiden ini, aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut sempat dihentikan untuk memberi waktu pada siswa dan guru memulihkan kondisi mental mereka.
"Iya, ujian kita tunda, kita liburkan dulu. Supaya siswa juga kembali mentalnya soalnya banyak yang melihat kejadian secara langsung. Jadi biar pulih dulu, sekolah juga biar steril dulu," ujar Aenul Ibad.
Warga Demak, khususnya yang berada di sekitar sekolah, merasa terguncang dengan kejadian penganiayaan ini. Insiden murid bacok guru ini memantik diskusi tentang pentingnya pendidikan karakter bagi siswa dan menjaga hubungan baik antara guru dan murid.
Polisi yang bertugas langsung membawa korban dan siswa yang pingsan ke rumah sakit, sementara upaya pengejaran terhadap pelaku masih terus dilakukan. Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan mencegah hal serupa terjadi di masa depan.
Baca Juga: Pemuda di Jogja Dibacok Rekannya Sendiri Gegara Mau Keluar dari Geng Sekolah