Siswa SMA di Bogor Dianiaya 8 Teman, Korban Dituduh Mencuri Uang
Seorang siswa SMA kelas 10 Boarding School di Sentul, Bogor dikeroyok karena disebut mencuri uang teman seasramanya.
BaperaNews - Seorang siswa SMA kelas 10 Boarding School di Sentul, Bogor dikeroyok karena disebut mencuri uang teman seasramanya.
Korban penganiayaan mengaku terpaksa menyebut dirinya mencuri karena tidak kuat dipukuli siswa lainnya yang beberapa diantaranya ialah siswa senior atau kakak kelasnya. Jika korban tidak mengaku, korban menyebut ia akan mati.
“Dia terpaksa ngaku mencuri, dia bilang ke saya, Pak saya terpaksa ngaku karena rasanya sudah mau mati. Kalau ga saya mati” tutur ayah korban, Fahrurozi hari Jumat malam (31/3).
Kejadian siswa SMA di Bogor dianiaya ini bermula ketika uang salah satu siswa hilang, korban penganiayaan kemudian dituduh mencuri. Pada hari Sabtu (18/2) pukul 23.00 WIB, korban dipanggil salah satu pelaku pengeroyokan dan diajak ke gudang asrama sekolah.
Ternyata disana sudah banyak siswa lain berkumpul, korban diinterogasi oleh mereka. “Mereka menginterogasi anak syaa yang malam itu anak saya tidak merasa mencuri uang, tapi dia bertahan sampai dia dipukuli” lanjutnya.
Baca Juga : THAS, Warga Gunung Tua Dibawah Umur Dianiaya 3 Orang Dewasa
Dipaksa Mengaku dan Dipukuli
Korban penganiayaan terus dipaksa mengaku mencuri sambil dipukuli, korban tidak kuat mendapat kekerasan tersebut, akhirnya terpaksa menyebut ia pencuri. “Setelah dipukuli anak saya merasa dirinya terancam, nyawanya, sehingga terpaksa mengaku padahal tidak mencuri” terangnya.
Namun ternyata usai terpaksa mengaku, bukannya berhenti, korban justru makin heboh dikeroyok para pelaku. “Sayangnya setelah terpaksa mengaku dia justru semakin dipukuli, dikeroyok 8 siswa itu, semuanya mukul gentian dan ramai-ramai” jelas Fahrurozi.
Proses Hukum Dilanjut
Sebelumnya telah dilakukan mediasi untuk penyelesaian, namun orang tua korban memilih untuk laor polisi dan memproses semuanya secara hukum. Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana membenarkan adanya laporan dari orang tua korban dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan.
“Sudah lapor korbannya, sedang ditindaklanjuti dan masih penyelidikan. Info awalnya, karena banyak barang di asrama dan uang yang hilang. Nah, korban itu yang dicurigai dan jadi tertuduh, sedangkan pembuktiannya juga masih penyelidikan” ucap Desi. Sementara pelaku belum dipanggil ke polisi karena masih proses tindak lanjut, masih menunggu hasil visum korban keluar.
Kondisi Korban
Korban yang mengalami pengeroyokan kini harus menjalani perawatan di rumah sakit, korban luka parah di hidung dan harus mendapat tindakan operasi, tulang hidung korban juga hancur karena dianiaya para pelaku.
“Luka di mukanya, hidungnya ada kerusakan, tulang hidung dan tulang rawan. Tulang kerasnya patah, tulang rawannya hancur” tutup Fahrurozi.
Baca Juga : Tidak Diberi Pinjaman, ASN di Gowa Aniaya Nenek Penjual Kue