Rilis Fitur Lockdown Mode IOS 16, Simak Perlindungan Yang Ditawarkan Apple
Apple resmi merilis fitur bernama Lockdown Mode IOS 16. Simak perlindungan yang diberikan oleh Apple!
BaperaNews - Pihak Apple telah memberitahukan bahwa ada fitur baru pada Iphone yang diberi nama dengan Lockdown Mode. Fitur tersebut dikhususkan untuk para pengguna dengan profil tinggi seperti para aktivis dan politisi yang mana disponsori oleh negara sehingga bisa lebih aman.
Fitur yang diberi nama Lockdown Mode ini akan mematikan beberapa fitur lain pada Iphone yang dianggap membuatnya kurang rentan terhadap adanya spyware. Caranya adalah dengan mengurangi jumlah dari fitur yang sedang diakses oleh para pelaku peretasan maupun potensi yang bisa dihack.
Deretan fitur yang bakal dimatikan antara lain seperti fitur preview dari iMessage, mencegah konfigurasi yang baru dipasang, mematikan permintaan untuk layanan Apple yang termasuk dalam kategori FaceTime, memblokir wired connections untuk mencegah adanya indikasi penyalinan data pada perangkat hingga membatasi Javascripts pada browser Safari.
Pihak Apple pun bersedia memberikan dana yang tak sedikit yakni Rp 2 juta dolar kepada para peneliti yang bisa menemukan adanya celah pada sistem keamanan terbaru bernama Lockdown Mode tersebut.
Fitur Lockdown Mode ini mulai diumumkan kepada publik setelah adanya laporan terkait dengan peretasan yang disponsori langsung oleh negara.
Baca Juga : Simak! Ini Alasan Pengguna Google Chrome Di Android Dan Windows Wajib Update
Peretas bisa melakukan peratasan pada iPhone dengan model terbaru melalui serangan yang dinamakan zero click. Zero click ini didistribusikan langsung melalui pesan teks. Bahkan beberapa kasus menunjukkan keberhasilan, meskipun para pengguna sebelumnya tak melakukan klik pada pesan yang didapatkannya.
Pada akhirnya, pihak Apple dipanggil oleh pemerintah Amerika Serikat agar bisa mengatasi semua masalah yang terjadi. Pada bulan Maret 2022 lalu, para anggota parlemen diketahui telah melakukan penekanan pada pihak pembuat iPhone. Rincian serangannya pun juga telah disampaikan.
Fitur terbaru yang dirilis oleh pihak Apple ini ditujukan bagi mereka yang merasa dirinya tengah menjadi sasaran peretasan yang disponsori oleh negera, dimana membutuhkan dukungan keamanan yang jauh lebih tinggi.
Contoh korban yang banyak mendapatkan serangan spywate seperti halnya pejabat publik, eksekutif bisnis, aktivis hak asasi manusia, hingga jurnalis.
“Sementara sebagian besar pengguna yang secara umum tak pernah mengalami ancaman serangan spyware maupun siber, kami juga tak akan pernah lelah untuk terus berusaha memberikan perlindungan keamanan termasuk pada sejumlah kecil pengguna tersebut,” ungkap Ivan Krstic (Kepala Teknik dan Arsitektur Keamanan Apple).