Resmi! Suku Baduy dalam Jadi Area Blankspot Internet

Baduy Dalam, di Desa Kanekes, Lebak, kini menjadi blank spot internet setelah permintaan para pemangku adat.

Resmi! Suku Baduy dalam Jadi Area Blankspot Internet
Resmi! Suku Baduy dalam Jadi Area Blankspot Internet. Gambar : Reuters/Beawiharta

BaperaNews - Kawasan Baduy Dalam di Desa Kanekes, Lebak, Banten, telah resmi menjadi blank spot internet, di mana sinyal internet telah diputuskan sepenuhnya. Keputusan ini diambil sebagai hasil dari permintaan yang diajukan oleh para tetua adat Baduy yang menghuni wilayah tersebut.

Pemutusan sinyal internet ini dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang menjalani serangkaian upaya untuk mengimplementasikan keinginan para tetua adat Baduy.

Sebagai tindak lanjut dari permintaan tersebut, operator seluler, termasuk Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), telah menghentikan akses internet di wilayah ini. Keputusan ini didukung oleh kesepakatan yang telah dibuat setelah pertemuan antara perwakilan suku Baduy dan pemerintah, di mana wilayah-wilayah yang akan kehilangan akses internet telah ditentukan.

Pembelokan sinyal internet dilakukan dengan mengalihkan sinyal dari menara Base Transceiver Station (BTS) operator, sehingga jaringan internet tidak lagi masuk ke Desa Kanekes. Pemutusan layanan ini menjadi kenyataan setelah usaha pemangku adat Baduy dalam melalui surat kepada Pemerintah Kabupaten Lebak pada Juni 2023.

Alasan di Balik Keputusan Blank Spot Internet

Para tetua adat Baduy Dalam meminta agar wilayah mereka menjadi blank spot internet atas alasan yang sangat kuat. Mereka ingin menjaga tradisi dan budaya mereka yang berharga dan memastikan bahwa masyarakat Baduy tidak terpengaruh oleh konten negatif yang mungkin ada di internet.

Mereka khawatir bahwa akses mudah ke berbagai informasi dan aplikasi di internet akan merusak moral generasi muda mereka yang belum memiliki persiapan pengetahuan yang cukup.

Oleh karena itu, para pemangku adat Baduy melalui suratnya memohon kepada Pemerintah Kabupaten Lebak dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menghentikan aliran sinyal internet di wilayah mereka.

Mereka bahkan meminta agar pemancar sinyal (tower) dialihkan sehingga tidak lagi mengarah ke Tanah Ulayat Baduy. Tujuannya adalah agar wilayah ini benar-benar menjadi blankspot area yang bebas dari sinyal internet. 

Baca Juga : Dilarang Pakai HP, Turis di Baduy Diminta Patuh

Wilayah Baduy Dalam Memiliki Aturan Lebih Ketat

Kepala Desa Kanekes, Saidja, menjelaskan bahwa kawasan Baduy Dalam memiliki aturan yang lebih ketat dibandingkan dengan kawasan Baduy Luar.

Meskipun ada beberapa pengunjung yang mencoba menggunakan ponsel diam-diam di Baduy Dalam, para tetua adat sangat menentang tindakan ini.  Oleh karena itu, mereka melayangkan surat kepada Pemerintah Kabupaten Lebak untuk memutuskan sinyal internet di wilayah ini.

Dengan pemutusan resmi sinyal internet di Baduy Dalam, para tetua adat berharap bahwa para pengunjung dan masyarakat Baduy Dalam akan lebih patuh terhadap peraturan yang berlaku di wilayah ini.

Kini, internet tidak lagi bisa diakses di wilayah Baduy Dalam, dan sinyal yang mungkin masih ada di sebagian wilayah merupakan pantulan dari Baduy Luar yang memiliki jangkauan yang sangat terbatas.

Kominfo Berikan Penjelasan

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melakukan serangkaian upaya untuk memenuhi permintaan para tetua adat Baduy.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kansong, menjelaskan bahwa pemutusan sinyal internet hanya diperlukan untuk operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Usaha untuk menghentikan sinyal internet tersebut telah diselesaikan oleh IOH pertengahan bulan September 2023.

Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT) di Kementerian Kominfo telah melakukan berbagai verifikasi lapangan dan koordinasi dengan operator seluler untuk memastikan keberhasilan pembatasan sinyal. Operator seluler telah mendesain cakupan sinyal mereka untuk tidak menjangkau wilayah Baduy Dalam sesuai permintaan para tetua adat.

Usman menjelaskan bahwa pemutusan sinyal internet adalah langkah yang diambil untuk menjaga integritas budaya dan tradisi Baduy Dalam. Meskipun masih ada beberapa area yang mungkin mendapat pantulan sinyal dari luar, upaya ini merupakan langkah positif untuk memenuhi permintaan suku Baduy. 

Dengan resminya Baduy Dalam menjadi blank spot internet, upaya untuk menjaga budaya dan moral generasi muda Baduy telah diwujudkan. Ini adalah langkah yang perlu dihormati dan didukung. Untuk menjaga kebersihan blank spot area, para pengunjung dan masyarakat Baduy Dalam harus taat pada peraturan yang berlaku.  

@baperanews.com Kawasan Baduy Dalam di Desa Kanekes, Lebak, Banten, telah resmi menjadi blank spot internet, di mana sinyal internet telah diputuskan sepenuhnya. Keputusan ini diambil sebagai hasil dari permintaan yang diajukan oleh para tetua adat Baduy yang menghuni wilayah tersebut. #baduy #baduydalam ♬ suara asli - Tew⚡

Baca Juga : PJ Gubernur NTT Akan Cabut Kebijakan Jam Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi