Rental Mobil Surabaya Blacklist Warga Pati Usai Viral Pengeroyokan di Sukolilo

Sejumlah perusahaan rental mobil melakukan blacklist terhadap warga Pati pasca kasus pengeroyokan bos rental di Desa Sukolilo.

Rental Mobil Surabaya Blacklist Warga Pati Usai Viral Pengeroyokan di Sukolilo
Rental Mobil Surabaya Blacklist Warga Pati Usai Viral Pengeroyokan di Sukolilo. Gambar: Tangkapan Layar Tiktok/ptranggaringgotransindo

BaperaNews - Sejumlah perusahaan rental mobil, termasuk PT Rangga Ringgo Transindo (RRT) dari Surabaya, melakukan blacklist terhadap warga Pati pascakasus pengeroyokan bos rental di Desa Sukolilo. Blacklist ini diberlakukan setelah Desa Sukolilo, Pati, dicap sebagai kampung penadah mobil bodong. Tudingan tersebut diperkuat oleh temuan polisi atas puluhan kendaraan tanpa pelat dan surat di tiga lokasi.

Blacklist dari Perusahaan Rental Mobil

PT Rangga Ringgo Transindo (RRT) adalah salah satu perusahaan rental mobil yang mengambil langkah tegas dengan mengumumkan blacklist terhadap konsumen ber-KTP Kabupaten Pati. "Buat warga Pati, terutama warga Desa Sukolilo, sepurane (maafkan), kami tidak lagi mau menyewakan kendaraan kami. Kami akan blacklist semua konsumen yang ber-KTP Kabupaten Pati," demikian pernyataan resmi di akun media sosial PT Rangga Ringgo Transindo, yang dikutip oleh detikOto pada Rabu (19/6/2024).

Selain PT Rangga Ringgo Transindo, Rental Mobil Delanggu asal Klaten, Jawa Tengah, juga mengumumkan langkah serupa. Mereka menolak semua pesanan mobil yang mengarah ke Pati. "Blacklist Sukolilo, Pati. Saya (pengusaha) rental mobil di Jawa Tengah, mulai hari ini dan seterusnya saya blacklist semua orderan mobil yang mengarah ke Pati," kata perwakilan dari Rental Mobil Delanggu.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Di Jakbar Ditangkap Polisi Usai Bawa Kabur 7 Mobil Rental

Keputusan untuk melakukan blacklist ini diambil setelah terungkapnya fakta bahwa Desa Sukolilo sering menjadi tempat penyimpanan kendaraan bodong. Menariknya, jika melihat Desa Sukolilo melalui aplikasi Google Street View, banyak ditemukan mobil dan motor yang tidak menggunakan pelat nomor. Hal ini semakin menguatkan tudingan bahwa kawasan tersebut identik dengan kendaraan bodong.

Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono, mengaku prihatin dengan situasi ini. Dia menyebut banyaknya laporan dari warga terkait perubahan nama desa menjadi berbagai tag negatif di Google Maps. "Kita sudah sampaikan ke Kominfo dan dari Kominfo sudah melakukan perubahan, dan itu diubah lagi. Saya juga komunikasi dengan Kominfo, jadi Kominfo sudah mengambil langkah, tapi diubah lagi," ujar Andrik.

Temuan Polisi di Desa Sukolilo

Tudingan bahwa Desa Sukolilo adalah kampung penadah diperkuat oleh temuan polisi yang menyita 39 kendaraan bodong di Kabupaten Pati. Barang bukti yang diamankan terdiri dari 33 unit motor dan enam unit mobil yang ditemukan di tiga lokasi berbeda. Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Satake Bayu, menjelaskan bahwa penyitaan ini adalah tindak lanjut dari informasi mengenai banyaknya kendaraan bodong di Sukolilo.

"Menindaklanjuti beberapa pelaku yang belum diamankan, Polda Jateng dan Polresta Pati melakukan pencarian di rumah-rumah yang namanya sudah dikantongi. Di samping itu, juga pencarian kendaraan dan mobil yang diduga ada di wilayah Sukolilo yang tidak dilengkapi surat," kata Satake Bayu. "Tersebar di medsos wilayah itu banyak kendaraan tidak lengkap. Upaya pencarian dan pengecekan di beberapa rumah dan 'showroom'. Ada 33 kendaraan roda dua dan enam mobil," tambahnya.

Beragam tag buruk yang diubah oleh oknum jahil di Google Maps semakin memperburuk citra Desa Sukolilo. Tag seperti 'kampung pembunuh brutal', 'komunitas penjual mobil ilegal', dan 'basecamp maling' muncul setelah kasus pengeroyokan bos rental mobil mencuat. Andrik Sulaksono menyampaikan bahwa perubahan tag ini terjadi berulang kali meskipun sudah dilaporkan ke Kominfo setempat.

Baca Juga: Profil Jessica Iskandar: Korban Penipuan Rental Sewa Mobil Mewah