Putin Sebut Negara Barat Ialah Pembuat dan Penghasut Perang Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyebut bahwa negara-negara barat ialah pembuat dan penghasut konflik yang saat ini terjadi di Ukraina.
BaperaNews - Presiden Rusia Vladimir Putin merasa yakin negara-negara barat ialah pembuat dan penghasut konflik yang saat ini terjadi di Ukraina. Putin juga menyebut negara-negara barat telah melanggar garis merah dengan terus menerus mengirim senjata dan pasokan bahan perang lainnya untuk perang Ukraina.
Hal tersebut diungkap Vladimir Putin dalam sebuah wawancara dengan wartawan media Rusia bernama Pavel Zarubin pada Minggu (26/3).
“Kudeta bersenjata, dari sanalah semua bermula. Kami dipaksa melindungi penduduk Krimea dengan cara ini atau lainnya. Kami berakhir dengan mendukung Donbass, dan mereka pura-pura tidak ada hubungannya dengan hal itu” tutur Putin.
“Mereka (negara-negara barat) ialah pembuat dan penghasut konflik ini, sekarang mereka telah serahkan jutaan amunisi dan perangkat keras lainnya” imbuhnya.
Putin menekankan ia berulang kali membahas hal itu, menurutnya mantan pemimpin Ukraina juga bisa disalahkan atas sejumlah hal tertentu tentang pecahnya konflik di negara tetangganya tersebut.
“Tapi itu urusan mereka, urusan dalam negerinya, urusan Ukraina sendiri. Sedangkan untuk kudeta berdarah, ini sama sekali berbeda” sambungnya.
Baca Juga : Xi Jinping Bertemu Putin di Moskow Bahas Tolak Perang Dingin!
Putin kemudian membahas tentang negara-negara barat yang melanggar garis merah bahkan garis merah tua karena terus berikan senjata dan bahan perang untuk Ukraina, seolah agar perang tak kunjung berhenti dan tak ada waktu untuk negosiasi.
“Itulah yang mereka lakukan, mereka sudah melakukannya sejak tahun 2014 ketika memfasilitasi kudeta” pungkas Putin merujuk pada konflik yang pecah di Ukraina timur yang sebagiannya dikuasai oleh separatis pro Moskow.
Diketahui negara-negara barat selama ini memberi bantuan senjata hingga tank kepada Ukraina, negara barat juga yang menolak adanya negosiasi perang Ukraina ketika Rusia berniat lakukan negosiasi dengan Ukraina.
Ukraina meminta semua perang dihentikan dulu, baru dilakukan negosiasi. Perang Ukraina telah berlangsung setahun lebih, hingga kini belum ada tanda akan berakhir.
Sementara pernyataan Putin disampaikan usai Rusia mengumumkan untuk mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia dan langkah ini menurut Putin tidak melanggar janji non proliferasi nuklir di Rusia, kendali atas senjata nuklir juga tidak diserahkan kepada Belarusia.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang meminta senjata nuklir itu. Rencana Putin pun mendapat reaksi keras dari NATO, menyebut Putin lakukan tindak berbahaya dan tidak bertanggung jawab.
Baca Juga : Buntut Perintah Penangkapan, Vladimir Putin Tak Bisa Masuk ke 123 Negara ICC