Ilmuwan Prancis Hidupkan Virus Zombie Berusia 50 Tahun
Ilmuwan Prancis dari Universitas Aix Marseille Prancis menemukan dan menghidupkan kembali virus zombie yang terkubur selama 50 tahun di danau beku, Siberia, Rusia.
BaperaNews - Sejumlah ilmuwan Prancis menghidupkan kembali virus zombie berusia hampir 50 ribu tahun yang terperangkap di bawah danau beku Yakutia, Siberia, Rusia. Mereka ialah para ahli medis dari Universitas Aix Marseille Prancis. Virus zombie kuno yang ditemukan berada di Permafrost, sebuah tanah beku yang mencair di danau.
Virus zombie tersebut terperangkap selama 48.500 tahun, mereka membuat karakter 13 patogen baru dari virus zombie tersebut. Penelitian menunjukkan virus zombie tetap bisa menular meski telah terperangkap selama puluhan ribu tahun.
Selain menemukan virus zombie, ilmuwan Prancis juga menemukan mikroba seluler lain yang dihidupkan kembali yakni prokariota dan eukariota uniseluler, serta virus lain yang hidup sejak zaman prasejarah. Mereka ditemukan di laporan es yang mencair.
Peneliti masih mendalami lebih lanjut, apakah jika virus zombie terkena paparan cahaya, oksigen, panas, dan faktor alam bagaimana responnya. Penemuan ini diyakini sebagai virus tertua sejauh yang pernah ditemukan.
Pemimpin penelitian, Profesor Jean Michel mengingatkan otoritas medis, ia menyebut seperlima tanah di bumi utara ditopang oleh tanah beku yang permanen. Jika mencair, maka serangkaian mikroba mematikan yang telah terkubur puluhan ribu tahun juga bisa lepas dan berbahaya bagi kesehatan manusia seluruh dunia.
Baca Juga : Tak Mau Punya Anak, Orang Dewasa Di Jepang Dan Korea Alami Resesi Seks
“Kondisi akan jauh lebih berbahaya pada kasus penyakit hewan, tanaman, atau manusia yang dikarenakan bangkitnya virus kuno yang tidak kita ketahui” ujarnya. Menurutnya, virus zombie hanyalah salah satu dari virus kuno, kemungkinan masih ada banyak virus kuno lainnya yang belum diketahui manusia.
“Virus lama ini ternyata masih tetap bisa menular usai terpapar kondisi luar ruangan. Resiko pasti meningkat dalam pemanasan global ketika Permaforst terus meningkat serta lebih banyak orang menghuni kutub utara usai usaha industri” pungkasnya.
Jika pemanasan global terus terjadi dan es-es di kutub mencair, dikhawatirkan muncul virus-virus kuno yang sebelumnya terperangkap, dan kemudian menginfeksi manusia atau tumbuhan dan hewan. Maka otoritas medis diharap mewaspadai hal ini di samping kesadaran akan kelestarian alam ditingkatkan oleh semua manusia di bumi ini.
Dengan menjaga alam, bumi bisa memiliki iklim yang lebih baik dan terhindar dari pemanasan global, serta virus-virus kuno tetap terperangkap di dalam es, tidak menjangkiti makhluk hidup di dunia ini.
Baca Juga : Tren Oplas Menjamur Di Jepang, Orang Tua Paksa Anak Permak Wajah