Pria di Situbondo Tewas Masuk Jurang Tambang Galian C
Seorang pria tewas tragis setelah terjatuh ke dalam jurang galian C di Situbondo, Jawa Timur. Simak kronologinya di sini!
BaperaNews - Seorang pria tewas setelah terjatuh ke dalam jurang galian C di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada Sabtu (30/9/2023). Korban yang diketahui bernama Bagus Bahari (30) ditemukan dengan kondisi mengenaskan, mengalami patah leher, patah kedua lengan, dan luka di kepala.
Bagus Bahari dan adiknya, Ridho (10), sejatinya berniat bermain layangan di area tersebut. Menurut saksi mata, kejadian tragis tersebut bermula saat Bagus dan Ridho yang mengendarai motor melewati jalan setapak yang menanjak.
Ridho memutuskan untuk turun dari motor, sementara Bagus melanjutkan perjalanan hingga akhirnya kehilangan kendali dan terjatuh ke jurang sedalam 30 meter. Bagus sempat dilarikan ke RSUD Situbondo, namun nyawanya tak dapat tertolong.
Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Momon Suwito Pratomo menyatakan bahwa timnya masih melakukan penyelidikan mengenai izin operasional tambang galian C di Dusun Cangkring, Desa Kotakan, termasuk menyelidiki apakah tambang tersebut beroperasi secara legal atau ilegal.
Jika terbukti ilegal, operasi pertambangan akan dihentikan.
"Kalau memang tidak memiliki izin lengkap, ya tidak boleh beroperasi sampai izinnya lengkap," ujarnya.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang Libatkan 6 Kendaraan Ringsek Parah
Kronologi kejadian meunjukkan bahwa pada hari Sabtu (30/9), Bagus dan Ridho tiba di lokasi tambang galian C sekitar pukul 11.00 WIB dengan tujuan untuk bermain layangan. Saat itu, kondisi di lokasi cukup sepi.
Bagus, yang pada waktu itu mengemudikan sepeda motor, terjatuh ke jurang setelah kehilangan kendali motor. Ridho, yang telah meminta turun sebelumnya, selamat dari kejadian tersebut. Pria masuk jurang galian sempat mengadu kesakitan dan melafadzkan kalimat Allah berulang kali sebelum akhirnya nyawanya tidak bisa tertolong.
Saksi mata yang menyaksikan peristiwa tersebut segera melapor kepada petugas tambang untuk membantu evakuasi. Pihak keluarga korban, yang telah menerima peristiwa ini sebagai musibah, sudah membuat surat pernyataan agar tidak ada gugatan di masa depan. Triana, kakak kandung korban, hingga Minggu (1/10), masih mengunjungi lokasi kejadian untuk menyiramkan air doa.
Penting bagi semua pengendara untuk selalu hati-hati saat berkendara, terutama di area yang berpotensi berbahaya seperti area penambangan. Keberadaan izin operasional dan tanda peringatan bisa menjadi penentu penting untuk mencegah kejadian serupa.
Baca Juga: Kecelakaan Tunggal di Jaktim, Mobil Terguling Gegara Pengemudi Main Hp