Presiden China Atasi "Resesi Seks" Dengan 6 Kebijakan, Insentif Pajak Hingga Pengasuh Gratis
China alami resesi seks atau rasa enggan untuk memiliki anak, hasilnya membuat populasi penduduk terus menurun. Presiden Xi Jinping membuat berbagai aturan untuk menghindari resesi seks
BaperaNews - Presiden China Xi Jinping menerapkan kebijakan ekstrim tentang resesi seks yang terjadi di negaranya, kebijakan tersebut demi mencegah pertumbuhan penduduk yang terus menurun.
Resesi seks ialah rasa enggan atau takut dari warga China untuk memiliki anak, membuat angka kelahiran di China rendah dan membuat populasi penduduk terus menurun. Dalam laporan China disebutkan jumlah penduduk China di tahun 2021 ialah yang terendah sejak tahun 1949.
Tingkat kelahiran biasa dicatatkan sebagai tahun kelahiran hidup per 1.000 orang dalam populasi tertentu. Di China, tercatat 7,25 kelahiran per 1.000 orang pada tahun 2021 yang menurun dari tahun sebelumnya yakni 8,52.
Tahun 2021, 11 juta bayi dilahirkan warga China, angka ini menurun drastis dimana pada tahun 2016 China memiliki 18 juta bayi lahir.
Resesi seks di China terjadi karena beberapa hal, diantaranya warga yang memang hanya ingin punya satu anak meski pemerintah meminta agar warganya punya lebih dari satu anak.
Angka kelahiran bayi yang rendah juga terjadi karena jumlah pasangan menikah terus menurun dan biaya hidup yang terus melejit terutama di pusat kota China, sehingga banyak orang memilih lajang atau menikah tanpa memiliki anak.
China saat ini mewajibkan warganya untuk punya tiga anak per satu rumah, bahkan pemerintah memberi insentif khusus bagi warganya yang mau punya anak lebih dari satu.
Berikut 6 Kebijakan Ekstrim dari Xi Jinping untuk Mengatasi Resesi Seks di China :
- Insentif pajak dan rumah
Pasangan yang ingin memiliki anak diberikan insentif pajak perumahan. Pendidikan dan bimbingan nilai-nilai keluarga juga akan diberikan terutama bagi pasangan muda.
- Layanan pengasuh anak gratis
China juga menyediakan layanan penitipan bayi bagi ibu yang bekerja namun ingin memiliki anak, dana dalam jumlah besar dikucurkan untuk membangun sejumlah fasilitas layanan penitipan anak.
Baca Juga : Alasan Kenapa Warga Korea Selatan Enggan Punya Anak
- Menjamin lingkungan kerja yang ramah untuk ibu hamil
Pemerintah China berjanji memberikan lingkungan kerja yang ramah untuk ibu hamil berupa pekerjaan yang fleksibel, tempat kerja ramah keluarga, dan melindungi hak - hak tenaga kerja termasuk orang tuanya.
- Mengurangi tekanan pendidikan
China menutup ratusan ribu les privat untuk membebaskan anak sekolah dari pekerjaan rumah atau pendidikan di luar jam sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan beban biaya pendidikan.
- Medis gratis
Layanan kesuburan diberikan secara gratis di layanan kesehatan milik pemerintah untuk menambah angka kelahiran. 16 layanan medis akan digratiskan terutama bagi pasangan yang ingin punya anak namun berpenghasilan rendah.
- Naikkan usia pensiun
Usia pensiun dinaikkan secara bertahap. Karyawan yang memenuhi syarat untuk pensiun bisa mengajukan penundaan sebelum satu tahun usia pensiunnya agar tetap bisa bekerja dan memiliki anak.
Baca Juga : Remaja Jepang Ingin Dihukum Mati, Sengaja Tusuk Warga Tak Dikenal