Prabowo Resmi Tunjuk Muhammad Qodari Jadi Wakil Kepala Staf Kepresidenan
Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Muhammad Qodari sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029.
BaperaNews - Presiden Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Muhammad Qodari sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan dalam Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029.
Profil Singkat Muhammad Qodari
Muhammad Qodari lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 15 Oktober 1973. Ia dikenal sebagai pengamat politik dan peneliti, serta merupakan pendiri Indo Barometer, lembaga riset yang melakukan survei perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala.
Lembaga ini didirikan pada November 2006 dan telah menjadi salah satu referensi penting dalam kajian politik di Indonesia.
Sebelum mendirikan Indo Barometer, Qodari menjabat sebagai Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dari Juli 2005 hingga Oktober 2006.
Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Direktur Riset LSI dari Juli 2003 hingga Juni 2005. Pengalamannya di bidang riset politik membekali Qodari dengan pemahaman mendalam tentang dinamika politik di Tanah Air.
Baca Juga : Biodata Veronica Tan, Wamen PPPA di Kabinet Merah Putih
Pendidikan dan Gelar Akademis Muhammad Qodari
Qodari menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) di Universitas Indonesia (UI), jurusan Psikologi Sosial. Ia melanjutkan studi ke Inggris, menempuh gelar S2 di bidang Political Behavior di University of Essex.
Pada tahun 2016, Qodari meraih gelar Doktor Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan predikat sangat memuaskan.
Disertasinya berjudul "Split-Ticket Voting dan Faktor-faktor yang Menjelaskannya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014" menunjukkan kedalaman analisisnya dalam politik.
Keterlibatan Muhammad Qodari dalam Politik
Selain kiprahnya di dunia riset, Qodari aktif terlibat dalam kegiatan politik. Ia merupakan penasihat dalam Kelompok Relawan Jokowi-Prabowo (Jokpro), yang dibentuk untuk mendukung wacana Jokowi tiga periode.
Dalam sebuah wawancara, Qodari mengungkapkan, “Saya membayangkan dan mengantisipasi bahwa Pemilu 2024 nanti capresnya itu berpasangan Jokowi dengan Prabowo. Jokowi-Prabowo 2024, itu tagline saya.”
Menurutnya, dukungan terhadap pasangan ini bertujuan untuk menghindari polarisasi politik yang mengganggu stabilitas sosial di Indonesia.
Qodari mencemaskan terulangnya perpecahan yang terjadi selama Pilpres 2014, Pilkada DKI Jakarta 2017, dan Pilpres 2019.
Baca Juga : Simak Profil Maruarar Sirait, Menpera di Kabinet Merah Putih