PM Kanada Sebut Donald Trump Ingin Kuasai Negaranya: Mereka Mau Dapat Manfaat dari Kita

JustinPM Kanada Justin Trudeau khawatir atas ambisi Donald Trump yang ingin menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS, terutama karena kekayaan sumber daya alamnya.

PM Kanada Sebut Donald Trump Ingin Kuasai Negaranya: Mereka Mau Dapat Manfaat dari Kita
PM Kanada Sebut Donald Trump Ingin Kuasai Negaranya: Mereka Mau Dapat Manfaat dari Kita. Gambar : Reuters/Kevin Lamarque

BaperaNews - Perdana Menteri Kanada (PM Kanada) yang akan lengser, Justin Trudeau, mengungkapkan keprihatinannya terhadap ambisi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang ingin menjadikan Kanada sebagai bagian dari negaranya.

Menurut Justin Trudeau, pemerintahan Donald Trump menunjukkan minat besar terhadap sumber daya alam Kanada dan berupaya mendapatkan manfaat darinya.

Dalam pernyataan yang dikutip dari Hindustan Times, Justin Trudeau menyebut Donald Trump pernah secara tidak langsung mengisyaratkan keinginannya dengan menyebut dirinya sebagai “gubernur” alih-alih perdana menteri.

"Saya berpendapat bahwa pemerintahan Trump tidak hanya tahu berapa banyak mineral penting yang kita miliki, tetapi mungkin itulah sebabnya mereka terus berbicara tentang menyerap kita dan menjadikan kita negara bagian ke-51," ujar Justin Trudeau.

Ia menambahkan bahwa pemerintahan Donald Trump menyadari betul kekayaan sumber daya Kanada dan ingin memanfaatkannya, bahkan dengan mempertimbangkan skenario penggabungan negara.

Pernyataan Justin Trudeau muncul di tengah ancaman tarif impor sebesar 25 persen yang sebelumnya diusulkan oleh Donald Trump terhadap semua produk Kanada.

Awal pekan ini, Donald Trump menunda penerapan kebijakan tersebut, memberikan Kanada waktu 30 hari untuk merundingkan kesepakatan baru.

Kanada memiliki cadangan mineral strategis yang sangat penting bagi sektor energi hijau, termasuk litium, grafit, nikel, tembaga, dan kobalt. Kekayaan alam ini diduga menjadi salah satu faktor utama ketertarikan AS terhadap Kanada, sebagaimana disampaikan Justin Trudeau.

Baca Juga : CIA Ditawarkan Pensiun Dini atau Mengundurkan Diri Massal oleh Pemerintahan Donald Trump

Gagasan untuk menggabungkan Kanada dengan AS pertama kali diutarakan Donald Trump saat makan malam dengan Justin Trudeau pada Desember lalu.

Pekan lalu, Donald Trump kembali menegaskan idenya dengan mengatakan, "Yang ingin saya lihat - Kanada menjadi negara bagian ke-51 kita."

Menanggapi pernyataan Justin Trudeau, beberapa anggota kabinet Kanada berupaya meredam kekhawatiran masyarakat terhadap langkah-langkah politik AS.

Menteri Perindustrian François-Philippe Champagne menegaskan bahwa AS membutuhkan Kanada untuk menjaga stabilitas ekonomi, energi, dan keamanan nasionalnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Anita Anand menekankan bahwa tidak ada ancaman terhadap kedaulatan negara.

Hal ini diperkuat oleh Menteri Ketenagakerjaan Steven MacKinnon, yang menyatakan, "Kanada bebas. Kanada berdaulat. Kanada akan memilih takdirnya sendiri, terima kasih banyak."

Sebuah jajak pendapat Ipsos yang dilakukan pada Januari lalu menunjukkan bahwa mayoritas warga Kanada menentang gagasan menjadi bagian dari AS.

Sebanyak 80 persen responden menyatakan mereka tidak akan pernah memilih opsi tersebut dalam referendum.

Dengan latar belakang ketegangan perdagangan dan geopolitik ini, pemerintah Kanada terus berupaya mempertahankan kedaulatan dan kepentingan ekonominya dalam menghadapi kebijakan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Baca Juga : Donald Trump Resmi Tarik AS Keluar dari Dewan HAM PBB