CIA Ditawarkan Pensiun Dini atau Mengundurkan Diri Massal oleh Pemerintahan Donald Trump

Pemerintahan Presiden Donald Trump menawarkan pensiun dini bagi staf CIA sebagai langkah efisiensi, merampingkan struktur pemerintahan sesuai prioritas keamanan nasional AS.

CIA Ditawarkan Pensiun Dini atau Mengundurkan Diri Massal oleh Pemerintahan Donald Trump
CIA Ditawarkan Pensiun Dini atau Mengundurkan Diri Massal oleh Pemerintahan Donald Trump. Gambar : Reuters/Evelyn Hockstein

BaperaNews - Pemerintahan Presiden Donald Trump menawarkan opsi pensiun dini atau pengunduran diri massal bagi seluruh staf di Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA). 

Langkah ini merupakan bagian dari program efisiensi yang dicanangkan oleh Donald Trump untuk merampingkan struktur pemerintahan federal AS. 

Penawaran ini menjadikan CIA badan intelijen pertama yang bergabung dalam program redundansi sukarela yang diinisiasi oleh pemerintahan Donald Trump.

Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) yang dikutip oleh AFP dan Reuters pada Rabu, 5 Februari 2025, keputusan untuk menawarkan pengunduran diri massal ini bertujuan agar CIA lebih selaras dengan prioritas keamanan nasional yang ditetapkan oleh pemerintahan Donald Trump

Program "buyout" ini, yang memberikan insentif finansial bagi pegawai yang bersedia pensiun dini atau mengundurkan diri, diharapkan dapat mempercepat efisiensi dalam tubuh badan intelijen tersebut.

Arti dari langkah ini adalah, pegawai CIA yang bersedia mengundurkan diri atau pensiun lebih awal akan mendapatkan insentif sebagai kompensasi. Langkah ini diambil untuk menyesuaikan jumlah tenaga kerja di CIA dengan arah kebijakan baru pemerintahan Donald Trump. 

Hal ini juga dilakukan dalam rangka mempercepat penyesuaian terhadap fokus baru yang lebih menekankan pada masalah-masalah keamanan global seperti perang dagang, pemberantasan kartel narkoba, dan menghadapi pengaruh China.

Sumber yang dikutip Reuters juga mengungkapkan bahwa selain menawarkan pengunduran diri massal, CIA juga membekukan perekrutan bagi pencari kerja yang sudah diberi tawaran bersyarat.

Beberapa tawaran perekrutan itu mungkin dibatalkan jika para calon pegawai tidak memenuhi kriteria yang sesuai dengan prioritas baru badan intelijen tersebut.

Menurut juru bicara CIA, langkah ini merupakan bagian dari strategi yang dipimpin oleh Direktur CIA yang baru, John Ratcliffe.

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara tersebut menjelaskan bahwa tujuan dari program pengunduran diri massal ini adalah untuk memastikan tenaga kerja CIA lebih responsif terhadap kebutuhan keamanan nasional yang lebih mendesak, sekaligus memberikan energi baru kepada badan intelijen pusat AS tersebut. 

Baca Juga : Donald Trump Resmi Tarik AS Keluar dari Dewan HAM PBB

Meskipun demikian, CIA belum mengungkapkan anggaran yang disiapkan untuk program buyout ini, maupun jumlah staf yang diharapkan akan pensiun atau mengundurkan diri.

Pemerintahan Donald Trump, yang selama ini dikenal dengan pendekatan yang lebih radikal dalam pengelolaan pemerintahan, menganggap langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi jumlah pegawai federal demi efisiensi. 

Sebelumnya, Gedung Putih juga menawarkan kesempatan kepada sekitar 2 juta pekerja federal untuk berhenti bekerja pada pekan ini dengan menerima gaji serta tunjangan hingga 30 September 2025. 

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya Donald Trump untuk merampingkan dan menyederhanakan struktur pemerintahan, terutama dalam konteks penghematan anggaran.

Keputusan untuk menawarkan pengunduran diri massal ini datang beberapa jam setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana kontroversial terkait kebijakan AS terhadap Jalur Gaza, yang memicu berbagai spekulasi mengenai pengaruh kebijakan luar negeri terhadap kebijakan domestik pemerintahannya. 

Sementara itu, CIA, yang berperan penting dalam pengumpulan informasi intelijen asing untuk kepentingan keamanan nasional, terpengaruh oleh perubahan kebijakan ini yang mencakup area-area seperti penanganan kartel narkoba dan dampak dari kebijakan perdagangan dengan China.

Perombakan besar-besaran yang dilakukan pemerintahan Donald Trump, termasuk penawaran pengunduran diri massal bagi pegawai CIA, menjadi bagian dari strategi untuk menyelaraskan badan-badan intelijen AS dengan tujuan politik dan ekonomi nasional yang lebih terfokus. 

Dengan langkah ini, Donald Trump berharap untuk meningkatkan efisiensi lembaga-lembaga pemerintah, meskipun hal ini juga menuai kritik dari beberapa pihak yang khawatir akan dampak negatifnya terhadap efektivitas dan moralitas tenaga kerja federal, khususnya di CIA.

Baca Juga : Donald Trump Resmi Kenakan Tarif Impor Tinggi untuk China, Meksiko, dan Kanada