Donald Trump Resmi Tarik AS Keluar dari Dewan HAM PBB
Donald Trump resmi menarik AS dari Dewan HAM PBB dan hentikan pendanaan untuk UNRWA, mengkritik bias terhadap Israel dan mendorong evaluasi kontribusi AS pada PBB.

BaperaNews - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa AS secara resmi menarik diri dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB (Dewan HAM PBB).
Keputusan ini juga mencakup penghentian pendanaan untuk badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, UNRWA.
Pengumuman tersebut disampaikan pada Selasa (4/2), bertepatan dengan pertemuan Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang tengah melakukan kunjungan.
Pemerintah Israel sebelumnya telah menyatakan keberatan terhadap Dewan HAM PBB serta UNRWA, dengan menuduh kedua badan tersebut memiliki bias terhadap Israel dan mengandung unsur antisemitisme.
Melalui perintah eksekutif, Donald Trump tidak hanya mengeluarkan AS dari Dewan HAM PBB, tetapi juga menyerukan peninjauan ulang terhadap keterlibatan AS dalam UNESCO.
Organisasi yang berbasis di Paris, Prancis, ini berfokus pada pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
Donald Trump juga memerintahkan evaluasi ulang terhadap kontribusi pendanaan AS kepada PBB, dengan alasan adanya perbedaan besar dalam tingkat pendanaan antarnegara anggota.
Donald Trump menegaskan bahwa PBB memiliki potensi besar, tetapi menurutnya belum mampu memenuhi potensi tersebut secara optimal.
Ia menekankan perlunya organisasi dunia ini untuk bersikap lebih adil terhadap negara-negara yang dianggap berhak mendapatkan keadilan.
Keputusan Donald Trump untuk menarik AS dari Dewan HAM PBB berdampak pada penghentian partisipasi negara tersebut dalam berbagai kegiatan dewan.
Salah satu aktivitas utama yang terhenti adalah peninjauan catatan hak asasi manusia negara anggota serta penyelidikan atas tuduhan pelanggaran HAM.
Sekretaris Staf Gedung Putih, Will Scharf, menyatakan bahwa perintah eksekutif ini mengarah pada evaluasi lebih luas terhadap keterlibatan serta kontribusi pendanaan AS di berbagai badan PBB.
Donald Trump sendiri telah lama mengkritik besarnya dana yang dikeluarkan AS untuk organisasi internasional dan mendesak negara lain untuk meningkatkan kontribusinya.
Baca Juga : Donald Trump Resmi Kenakan Tarif Impor Tinggi untuk China, Meksiko, dan Kanada
Selain keluar dari Dewan HAM PBB, Donald Trump juga menegaskan kelanjutan penghentian pendanaan AS untuk UNRWA, yang telah diberlakukan sebelumnya oleh Presiden Joe Biden pada Januari 2024.
Keputusan tersebut diambil setelah Israel menuduh bahwa 12 staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Tuduhan ini dibantah oleh pihak UNRWA, tetapi tetap memicu ketegangan di tingkat internasional.
UNRWA didirikan oleh Majelis Umum PBB pada 1949 untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina yang terdampak konflik Arab-Israel 1948.
Lembaga ini menyediakan layanan pendidikan, perawatan kesehatan, serta bantuan kemanusiaan bagi sekitar 2,5 juta warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur, serta 3 juta lainnya di Suriah, Yordania, dan Lebanon.
Sebelum pengumuman Donald Trump, juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menekankan pentingnya peran Dewan HAM PBB serta kontribusi UNRWA dalam memberikan layanan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.
Di sisi lain, Pascal Sim, juru bicara Dewan HAM PBB, menyatakan bahwa meskipun AS telah keluar dari keanggotaan dewan, secara teknis negara tersebut tetap memiliki status pengamat informal.
Dengan demikian, AS masih memiliki tempat di ruang pertemuan dewan yang berbasis di Jenewa, Swiss.
Keluarnya Amerika Serikat dari Dewan HAM PBB di bawah kepemimpinan Donald Trump merupakan bagian dari kebijakan luar negeri yang lebih luas.
Sebelumnya, pada awal masa jabatannya, Donald Trump telah menarik AS dari Perjanjian Iklim Paris serta mulai memproses penarikan negara tersebut dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, pada Oktober 2021, pemerintahan Joe Biden memulihkan keanggotaan AS di Dewan HAM PBB dengan memenangkan kursi di badan yang beranggotakan 47 negara tersebut.
Meski demikian, pada akhir September 2024, AS mengumumkan bahwa mereka tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua berturut-turut dalam dewan tersebut.
Baca Juga : Dianggap Sebagai Penipu dan Menguras Uang Negara, Donald Trump Tarik AS dari WHO