Pertemuan Jokowi dan Menlu Malaysia: Komitmen Perbatasan, Perlindungan PMI, dan Penguatan Hubungan Bilateral
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan istimewa dari Menteri Luar Negeri Malaysia. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan istimewa dari Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohammad Hasan, di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan laporan terkait hasil pertemuannya dengan Menlu Malaysia, yang mencakup beberapa isu penting dalam hubungan bilateral kedua negara.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyebutkan bahwa banyak hal yang dibahas merupakan kepentingan kedua belah pihak yang perlu diselesaikan dengan komitmen.
“Penyelesaian masalah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia merupakan langkah positif yang akan membawa dampak baik bagi kedua negara.
Komitmen untuk menyelesaikan sisa-sisa perselisihan perbatasan, baik di darat maupun di laut, menunjukkan kesungguhan dan kematangan diplomasi dari kedua pihak,” ujar Fahd A Rafiq, Jumat (9/2).
Salah satu isu yang dibahas adalah masalah perbatasan antara kedua negara, dimana keduanya berkomitmen untuk menyelesaikan sisa-sisa perselisihan perbatasan baik di darat maupun di laut.
Hal ini sejalan dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua pemimpin pada pertemuan sebelumnya pada bulan Juni tahun sebelumnya.
Selain itu, pembahasan juga mencakup hak pendidikan dan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Retno menekankan pentingnya pengaktifan mekanisme bilateral khusus untuk membahas isu-isu terkait PMI agar dapat segera diimplementasikan.
Dalam konteks ekonomi, Indonesia dan Malaysia memperkuat komitmen mereka untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
Keduanya memiliki hubungan perdagangan dan investasi yang kuat di antara negara-negara ASEAN, dan akan terus berupaya untuk mengoptimalkan potensi ekonomi di wilayah perbatasan.
Selain itu, pertemuan juga membahas mekanisme troika dalam ASEAN dan isu internasional seperti situasi di Gaza. Indonesia dan Malaysia menyuarakan posisi yang sejalan terkait beberapa isu global, termasuk masalah sawit dan regulasi deforestasi yang diusulkan oleh Uni Eropa.
“Saya mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berharap bahwa langkah-langkah konkret yang diambil akan memberikan manfaat yang nyata bagi kedua negara dan rakyatnya,” ujar Fahd A Rafiq, Jumat (9/2).
Menanggapi hasil pertemuan tersebut, Retno menyampaikan komitmen Indonesia dan Malaysia untuk memperkuat hubungan bilateral mereka. Baik Presiden Jokowi maupun Perdana Menteri Malaysia menegaskan bahwa sebagai negara tetangga, keduanya tidak memiliki pilihan lain selain untuk menjalin kerja sama yang lebih erat untuk kemajuan dan kesejahteraan kedua negara.
Pertemuan ini menandai langkah positif dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, serta menegaskan komitmen kedua negara untuk bekerja sama dalam berbagai bidang demi kepentingan bersama.
Penulis : AG