Pernyataan Resmi PSSI Soal Tragedi Kanjuruhan
Usai tragedi kerusuhan suporter di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, PSSI buat pernyataan resmi soal Tragedi Kanjuruhan
BaperaNews - PSSI membuat pernyataan resmi usai tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu malam (1/10).
Suporter Arema FC masuk lapangan karena tidak terima tim kebanggannya kalah, aksi mereka pun dihadang polisi dengan gas air mata.
Gas air mata tidak hanya ditujukan kepada suporter yang nekat masuk lapangan, namun juga ke arah tribun penonton, membuat kepanikan hebat di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Massa berlarian menyelamatkan diri, berdesakan berebut ke pintu keluar, hingga memanjat pagar. Puluhan orang sesak nafas, terinjak-injak, menumpuk. Akibatnya, ratusan orang pun tewas. Kasus tragedi Kanjuruhan ini menjadi sorotan hingga media internasional bahkan Presiden RI Jokowi bahkan meminta PSSI Stop dulu Liga 1 dan melakukan investigasi.
Baca Juga : Kronologi Tewasnya 174 Suporter Usai Laga Arema FC Vs Persebaya
Berikut Pernyataan Lengkap Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam Konferensi Persnya pada Minggu Siang (1/10) :
- Pertama, kami mohon maaf, sejak semalam sampai hari ini konsentrasi untuk komunikasi dengan Malang, atas nama Ketua Umum dan PSSI kami sampaikan bela sungkawa, duka cita mendalam atas tragedi Kanjuruhan ini yang telah memakan banyak korban.
- Kedua, PSSI menyesalkan kejadian ini dan ini tentu kejadian amat luar biasa untuk kita khususnya federasi, kita harap tidak ada lagi hal-hal seperti ini pada sepakbola kita.
- Ketiga, PSSI dan Dirut LIB (Liga Indonesia Bersatu), dan Komdis (Komite Disiplin) serta anggota lain akan lakukan investigasi di Malang bersama pihak keamanan, Panitia Penyelenggara, termasuk klub Arema FC Malang.
"Kami akan tunggu hasil investigasi tragedi Kanjuruhan, Ketum juga akan datang bersama Menpora dan Kapolri ke Malang pada hari ini (3/10). PSSI semua tetap menahan diri, InsyaAllah ada hasil secepatnya dari pihak keamanan dan pihak kami dari investigasi hari ini" ujar Yunus Nusi.
Tragedi Kanjuruhan memakan banyak korban. Dari data yang diterima Kemenkes, per hari Minggu (2/10) pukul 14.53 WIB, pasien luka ringan sebanyak 253 orang, luka berat 31 orang, dan korban tewas 131 jiwa.
Laporan didapat dari pihak medis rujukan yaitu RSUD Kanjuruhan, RSUD Saiful Anwar, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSI Gondanglegi, RSUD Mitra Delima, RSB Hasta Husada, dan RSU Wajak Husada.
Tidak semua jenazah teridentifikasi, sebagian lain belum diketahui identitasnya. Data masih akan terus diupdate oleh Dinas Kesehatan Malang.
Baca Juga : Jokowi Stop Liga 1 Usai Ratusan Orang Tewas Saat Laga Arema FC Vs Persebaya