Perang Rusia-Ukraina Memasuki Hari Ke-500, Fahd A Rafiq Beberkan Dampak yang Terjadi

Invasi Rusia terhadap Ukraina telah memasuki hari ke-500 dan 9.000. Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq menyampaikan sejumlah dampak yang terjadi.

Perang Rusia-Ukraina Memasuki Hari Ke-500, Fahd  A Rafiq Beberkan Dampak yang Terjadi
Fahd A Rafiq. Gambar : Dok. Istimewa

Bapera News - Invasi Rusia terhadap Ukraina masih terus berlanjut, hingga memasuki hari ke-500 dan 9.000 warga sipil tewas sejak Rusia mengumumkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022. Perang tersebut genap berusia 500 hari pada Sabtu (8/7/2023).

PBB melalui Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia di Ukraina (HRMMU) mencatat, lebih dari 9.000 warga sipil, termasuk 500 anak-anak, telah tewas dampak dari perang ini,  sejak Rusia melancarkan invasi ke Rusia pada 24 Februari 2022.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz mengungkapkan, dari dampak invasi Rusia terhadap Ukraina tersebut telah banyak sekali memakan korban jiwa, sejak Rusia melakukan operasi militernya ke Ukraina pada 24 Februari 2022 tahun lalu, diketahui data dari PBB telah mencatat, lebih dari 9.000 warga sipil telah tewas dampak dari perang Rusia-Ukraina.

“Dampak invasi Rusia terhadap Ukraina banyak sekali memakan korban jiwa, sejak Rusia melakukan operasi militernya ke Ukraina pad 24 Februari tahun lalu, dari data PBB menyebutkan lebih dari 9.000 warga sipil telah tewas dari kejamnya dampak perang Negara Rusia-Ukraina,” ujar Fahd A Rafiq Selasa (11/7/2023).

Meski rata-rata jumlah korban tewas akibat perang pada tahun ini lebih rendah daripada tahun 2022, angka tersebut mulai naik lagi pada bulan Mei dan Juni. Pada 27 Juni, sebanyak 13 warga sipil, termasuk empat anak-anak, dilaporkan tewas dalam serangan rudal di Kramatorsk di Ukraina timur.

Serangan Rusia terus menerus mengempur Ukraina dengan serangan udara, termasuk tembakan artileri dan rudal tanpa pandang bulu yang sangat mematikan.

Serangan-serangan tersebut juga menargetkan infrastruktur dan jalur pasokan, membuat warga sipil kehilangan listrik dan air. Kota Bucha dan Mariupol menjadi buah bibir atas kekejaman Rusia pada tahun lalu.

“Semoga dunia dapat menghentikan perang yang terjadi di Rusia-Ukraina, karena hal tersebut sudah banyak sekali memakan korban jiwa, dan para warga yang terdampak mengungsi ketempat aman, setelah genap memasuki hari ke-500, harapannya invasi Rusia terhadap Ukraina agar cepat mereda, agar tidak menimbulkan korban jiwa selanjutnya,” tutup Fahd A Rafiq.

Penulis : FNID